Advertisement

Minum Soft Drink Berlebihan Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Syaiful Millah
Rabu, 04 September 2019 - 19:27 WIB
Nina Atmasari
Minum Soft Drink Berlebihan Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Minuman ringan memang digemari. Selain mudah didapat, minum minuman ringan bisa menghilangkan dahaga. Namun, perlu diketahui, orang-orang yang secara teratur mengonsumsi minuman ringan (soft drink) yang mengandung gula dan pemanis buatan cenderung memiliki risiko kematian dini lebih tinggi.

Neil Murphy dalam jurnalnya di Jama Internal Medicine melaporkan bagaimana mereka menganalisis data lebih dari 450.000 orang. 70% di antaranya adalah perempuan dengan rata-rata usia lebih dari 50 tahun di 10 negara Eropa.

Advertisement

Para peserta ditanyai sejumlah pertanyaan mengenai gaya hidup mereka seperti olahraga, merokok, berat bada, diet dan lain-lain, termasuk konsumsi rata-rata minuman bersoda dan minuman berenergi.

Hasilnya menunjukkan 9,3% dari mereka yang minum satu gelas minuman ringan dalam sebulan meninggal dunia. Angkanya lebih tinggi pada peserta yang minum dua gelas atau lebih dalam sehari yakni 11,5%.

Tim mengatakan, tren tersebut lebih jelas terlihat pada minuman yang dimaniskan dengan gula dan pemanis buatan. Hasilnya juga terlihat serupa baik untuk pria maupun perempuan.

“Untuk minuman ringan yang dimaniskan, studi kami adalah salah satu penelitian terbesar yang dilakukan dan melaporkan adanya hubungan yang positif dengan semua penyebab kematian,” kata Murphy seperti dikutip The Guardian, Rabu (4/5/2019).

Terkait penyebab kematian yang lebih spesifik, tim Murphy mendapati bahwa konsumsi minuman ringan yang dimaniskan secara artifisial dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit peredaran darah.

Sementara itu, konsumsi minuman ringan yang dimaniskan dengan gula dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit pencernaan yang lebih tinggi. Minuman ringan secra keseluruhan juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih besar akibat penyakit Parkinson.

Murphy mengatakan perlu lebih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk membongkar mekanisme dan kaitan lebih lanjut antara pemanis buatan dan kesehatan seseorang dilihat dari berbagai faktor lainnya.

“Hasil penelitian ini juga memberikan dukungan lebih lanjut bagi banyak orang untuk membatasi konsumsi minuman ringan dan menggantikannya dengan minum sehat lain, khususnya air mineral biasa,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cegah Kecurangan Pengisian BBM, Polres Kulonprogo Cek SPBU

Kulonprogo
| Jum'at, 29 Maret 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement