Advertisement
Minum Soft Drink Berlebihan Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Minuman ringan memang digemari. Selain mudah didapat, minum minuman ringan bisa menghilangkan dahaga. Namun, perlu diketahui, orang-orang yang secara teratur mengonsumsi minuman ringan (soft drink) yang mengandung gula dan pemanis buatan cenderung memiliki risiko kematian dini lebih tinggi.
Neil Murphy dalam jurnalnya di Jama Internal Medicine melaporkan bagaimana mereka menganalisis data lebih dari 450.000 orang. 70% di antaranya adalah perempuan dengan rata-rata usia lebih dari 50 tahun di 10 negara Eropa.
Advertisement
Para peserta ditanyai sejumlah pertanyaan mengenai gaya hidup mereka seperti olahraga, merokok, berat bada, diet dan lain-lain, termasuk konsumsi rata-rata minuman bersoda dan minuman berenergi.
Hasilnya menunjukkan 9,3% dari mereka yang minum satu gelas minuman ringan dalam sebulan meninggal dunia. Angkanya lebih tinggi pada peserta yang minum dua gelas atau lebih dalam sehari yakni 11,5%.
Tim mengatakan, tren tersebut lebih jelas terlihat pada minuman yang dimaniskan dengan gula dan pemanis buatan. Hasilnya juga terlihat serupa baik untuk pria maupun perempuan.
“Untuk minuman ringan yang dimaniskan, studi kami adalah salah satu penelitian terbesar yang dilakukan dan melaporkan adanya hubungan yang positif dengan semua penyebab kematian,” kata Murphy seperti dikutip The Guardian, Rabu (4/5/2019).
Terkait penyebab kematian yang lebih spesifik, tim Murphy mendapati bahwa konsumsi minuman ringan yang dimaniskan secara artifisial dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit peredaran darah.
Sementara itu, konsumsi minuman ringan yang dimaniskan dengan gula dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit pencernaan yang lebih tinggi. Minuman ringan secra keseluruhan juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih besar akibat penyakit Parkinson.
Murphy mengatakan perlu lebih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk membongkar mekanisme dan kaitan lebih lanjut antara pemanis buatan dan kesehatan seseorang dilihat dari berbagai faktor lainnya.
“Hasil penelitian ini juga memberikan dukungan lebih lanjut bagi banyak orang untuk membatasi konsumsi minuman ringan dan menggantikannya dengan minum sehat lain, khususnya air mineral biasa,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement