Advertisement
Kisah Penumpang Bus Tabrak 3 Rumah di Klaten: Bayi 4 Bulan Sampai Jatuh dari Gendongan
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN -- Penumpang bus bercerita saat sebuah bus jurusan Solo-Jogja menabrak tiga rumah di Klaten, Jawa Tengah.
Rudi Prayitno, 31, langsung terbangun dengan kondisi panik saat bus yang ditumpanginya oleng sebelum menabrak tiga rumah di jalan Solo-Jogja wilayah Klaten, Sabtu (31/8/2019) pukul 04.30 WIB.
Advertisement
Saat itu, warga Maduran, Lamongan, Jatim, itu tengah dalam perjalanan dari Subaraya-Jogja menumpang bus Mira berpelat nomor S 7266 US. Dia tak sendirian, Rudi mengajak istrinya, Siti A., Ningsih dan anak pertamanya yang berusia 4 bulan bernama Reval Baitar Prayitno.
Rudi hendak mengantarkan istrinya merampungkan urusan skripsi di salah satu kampus di Jogja. Rudi Prayitno duduk di kursi bagian belakang. Kursi itu tak jauh dari pintu belakang bus Mira.
Rudi dan Siti bergantian menggendong bayinya selama menempuh perjalanan jauh itu. Saat bus memasuki jalan Solo-Jogja, Sabtu (31/8/2019), Rudi mendapat giliran menggendong bayinya.
Rudi menggendong bayinya tanpa menggunakan selendang. Di saat, Rudi menggendong bayinya, Siti terlelap tidur di kursinya. Rudi pun ikut tertidur sembari menggendong bayinya.
Awalnya, perjalanan berjalan lancar meski bus yang disopiri Janur Widodo, 39, warga Babadan, Ponorogo, Jatim, melaju dengan kecepatan tinggi. Setelah melintasi traffic light di perempatan Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten, bus tiba-tiba oleng.
Bus sempat melintasi trotoar yang tingginya hampir sejajar dengan jalan Solo-Jogja. Bus lalu menabrak pohon waru hingga patah. Selanjutnya, bus menggasak atap di teras rumah milik Haryanto, 50.
Bus masih melaju kencang. Bus menggasak bagian depan rumah milik Antok Winarjianto, 43. Pohon jambu di dekat rumah Antok Winarjianto juga ikut digasak bus.
Bus jurusan Surabaya-Jogja itu baru berhenti sama sekali saat menggasak rumah bagian depan milik Wardi, 57. Rumah di bagian depan itu dijadikan sebagai toko kelontong oleh pemiliknya.
“Saat kejadian itu, saya sangat panik. Bukan soal bus yang menabrak sejumlah rumah. Saat saya terbangun dari tidur, anak saya terlepas dari gendongan. Waktu itu kondisi di dalam bus gelap. Saya pun menggerayangi apa pun yang ada di dekat kursi saya. Akhirnya, saya menemukan anak saya terjatuh di lantai bus. Anak saya menangis,” kata Rudi saat ditemui Solopos.com, Sabtu.
Setelah menemukan anaknya, Rudi menggendong bayi itu dan langsung keluar dari bus diikuti istrinya, Siti. Di luar bus, Rudi baru mengetahui kondisi bayinya. Saat itu, wajah bayinya dipenuhi debu.
“Memang saat itu ada banyak debu. Selanjutnya, saya dan anak saya ke rumah sakit [RSI Klaten]. Untungnya anak saya tidak apa-apa. Tadi di RS hanya diberi obat tetes mata. Rasanya lega sekali saat melihat anak saya tidak apa-apa,” katanya.
Penumpang lainnya asal Sragen, Fredi, mengakui bus dalam kecepatan tinggi. Olengnya bus ke kiri juga diduga karena sopirnya mengantuk.
“Waktu itu saya tidak tertidur. Yang saya lihat tiba-tiba bus oleng ke kiri. Kaki saya juga sakit. Setelah kejadian itu, penumpang keluar dari bus semua. Tidak ada korban meninggal dunia. Ini saya akan melanjutkan perjalanan ke Jogja,” kata Fredi.
Kanitlaka Satlantas Polres Klaten, Ipda Panut Haryono, mengatakan empat korban yang mengalami luka ringan, yakni Reval Baitar Prayitno, 4 bulan, warga Manduran, Lamongan, Jatim, mengalami luka lecet di kepala; Pariyah, 54, asal Ngawi, luka di pinggang kiri; Budiyanto, 39, kondektur bus Mira luka lecet di kepala dan pergelangan tangan kiri patah; Janur Widodo, sopir bus terluka di kepala dan punggung tangan kanan sobek.
“Korban luka menjalani rawat jalan di RSI. Semuanya dalam kondisi sadar. Kecelakaan tadi juga mengakibatkan kerugian material senilai Rp50 juta,” kata Ipda Panut Haryono mewakili Kasatlantas Polres Klaten AKP Bobby Anugrah Rachman dan Kapolres Klaten AKBP Aries Andhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement