Advertisement
Harimau Sumatra Terkam Hidup-hidup Penebang Pohon Hingga Tewas

Advertisement
Harianjogja.com, INDRAGIRI HILIR- Harimau sumatra di Indragiri Hilir, Riau memangsa hidup-hidup seorang warga hingga tewas.
Seorang warga asal Provinsi Sumatra Selatan tewas akibat diterkam harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) liar di kawasan hutan di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
Advertisement
“Identitasnya belum dapat, baru gambarnya saja. Yang jelas dia warga Sumatra Selatan yang sedang melakukan penebangan pohon di sana,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (27/8/2019).
Suharyono mengatakan, pihaknya baru mendapatkan informasi tentang insiden tersebut pada Senin (26/8/2019) pagi. Korban berjumlah satu orang dan lokasi kejadian di kawasan hutan di daerah Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Daerah tersebut merupakan bagian dari lanskap Kerumutan, yang merupakan habitat dan area jelajah harimau sumatra.
“Kalau dilihat di peta dasar kami, itu daerah kawasan hutan produksi. Laporannya, lokasi kejadian berada di lokasi atau areal kerja PT Bara Induk yang tidak aktif,” katanya.
Ia mengatakan, Tim BBKSDA Riau kini sedang menuju lokasi kejadian untuk melakukan klarifikasi dan untuk memastikan apakah tempat kejadian masuk ke status kawasan produksi, fungsi lindung ataukah kawasan konservasi.
“Kami sedang tindak lanjut. tim kami sedang ke lapangan, karena itu lokasi jauh banget,” kata Suharyono.
Dia menambahkan lokasi tersebut masih di dalam kawasan tempat insiden penyerangan harimau yang diberi nama Bonita.
Harimau sumatra liar Bonita pada November 2018 sempat membikin heboh karena menerkam warga dan keluar pada siang hari di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, Riau.
Selama empat bulan sejak Januari hingga April 2018, harimau yang diperkirakan berusia empat tahun itu menerkam dua orang hingga meninggal dunia.
Bonita akhirnya berhasil ditangkap, direhabilitasi dan dilepasliarkan lagi pada pertengahan tahun 2019 ini. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merahasiakan lokasi pelepasliaran karena khawatir akan memicu terjadinya perburuan.
“Lokasi kejadian kali ini dekat dengan daerah Bonita di lanskap Kerumutan,” kata Suharyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Jasamarga Pastikan Telah Mengantongi Sertifikat Laik Operasi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara
- Kasasi Harvey Moeis Ditolak Mahkamah Agung, Tetap Dihukum 20 Tahun Penjara
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Prabowo Minta Polri Lanjutkan Tanam Jagung dan Dukung Program MBG
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
Advertisement
Advertisement