Advertisement
Kantor di Fajar Indah Solo Digeledah KPK Rabu Malam, Diduga Terkait OTT

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Bangunan yang menjadi kantor PT Manira Arta Mandiri di kawasan Fajar Indah, tepatnya Jl Mawar Timur 2 AAB 16, Baturan, Colomadu, Karanganyar digeledah Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (21/8/2019) malam. Hingga berita ini ditulis, proses penggeledahan masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda segera berakhir.
Pantauan di lokasi tersebut, sebanyak enam petugas KPK mendatangi kantor tersebut pada sekitar pukul 20.00 WIB. Para petugas yang tidak mengenakan rompi KPK itu berada di dalam kantor, sedangkan sejumlah aparat kepolisian bersenjata berjaga di gerbang.
Advertisement
Sebagai catatan, PT Manira Arta Mandiri merupakan perusahaan yang dipimpin oleh Gabriela Yuhan Ana Kusuma, kontraktor yang pada Senin (19/8/2019) lalu terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Sehari setelahnya, Selasa (20/8/2019), kantor tersebut disegel oleh penyidik KPK.
Ayah Ana Kusuma, Waseso, mengonfirmasi bangunan tersebut sedang digeledah oleh KPK. Belum jelas apa yang didapatkan petugas dalam penggeledahan tersebut karena memang belum selesai.
Sebelumnya, KPK menyegel kantor Kusuma Tjandra Contractor Senin lalu. Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi saat itu, gerbang setinggi 3 meter kantor Kusuma Tjandra Contractor tertutup rapat. Pintu depan terdapat segel berupa stiker warna putih bertuliskan dalam pengawasan KPK dengan logo KPK.
Saat itu, Waseso menyebutkan Ana merupakan direktur di kantornya dan belum genap setahun bekerja sebagai kontraktor. "Pemeriksaan di Mapolresta Solo lalu dibawa KPK ke Jakarta pada Selasa [20/8/2019] pukul 05.00 WIB. Ana memenangkan proyek drainase gorong-gorong di Jogja namun belum ada Surat Perintah Kerja [SPK]," kata dia.
Waseso menambahkan proses lelang proyek APBD senilai Rp4 miliar itu telah selesai. Menurutnya, uang muka proyek belum diberikan sehingga belum ada kerugian negara. Ia memprediksi anaknya diperiksa KPK karena diduga terlibat suap terkait pengurusan administrasi. Namun, ia tidak mengetahui secara mendetail penyebab penangkapan anaknya.
"Lelang ini lelang LPSE, sehingga lelang normal. Anak saya menang dengan harga terendah dan proses lelang sudah berjalan. Tinggal kerja saja nunggu SPK," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement