Advertisement
Wapres JK: China Tidak Akan Menyerang Indonesia, tapi...

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan akan ancaman untuk bangsa Indonesia di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Wapres mengatakan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukan lagi ancaman perang fisik antarnegara atau invasi dari asing, melainkan penguasaan ekonomi dan teknologi secara global.
Advertisement
"Di regional, kita lebih banyak tantangan ekonomi. Semua penelitian atau perkiraan dikatakan bahwa kita tidak mempunyai musuh antarnegara untuk invasi atau menyerang kita, mungkin sampai 20-30 tahun yang akan datang," kata Wapres JK saat memberikan pembekalan kepada perwira menengah TNI dan Polri di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Cipulir Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).
Serangan dari negara lain yang paling memungkinkan dihadapi Indonesia adalah menyangkut kemampuan ekonomi, terutama dalam hal meningkatkan produksi industri untuk diekspor.
Wapres mencontohkan negara dengan produksi ekspor terbesar yang menjadi saingan berat bagi produk Indonesia saat ini adalah China; dan negeri Tirai Bambu itu bisa saja 'menyerang' dengan banyak produknya yang dijual murah di dalam negeri.
"China tidak akan menyerang Indonesia, tapi akan menyerang kita dari sisi kemampuan ekonomi, dan industri kita bisa macet apabila kemampuan kita tidak terjadi," tegasnya.
Meningkatkan pertahanan ekonomi tidak hanya dilakukan untuk melawan serangan dari negara asing, melainkan untuk menjaga stabilitas sosial dan keamanan di dalam negeri. JK mencontohkan keterpurukan ekonomi dapat berakibat pada gangguan sosial seperti yang terjadi pada tahun 1998.
"Tahun 1998, banyak toko diserbu, dirampok untuk hidup; itu akibat ekonomi kita jelek. Pada saat itulah maka kita bersama membangun bangsa tidak sendiri-sendiri, tetapi secara bersama-sama," katanya.
Oleh karena itu, Wapres berpesan kepada para perwira menengah TNI dan Polri untuk dapat menyesuaikan strategi pertahanan dan keamanan negara dengan kondisi perekonomian global saat ini.
"Karena TNI dan Polri sekarang ini bukan hanya siap untuk berperang, tetapi juga siap untuk menghadapi masalah-masalah sosial dan keadaan bangsa ini. Dan yang menang adalah yang menguasai inovasi, teknologi dan ekonomi; itu yang akan menang persaingan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement