Advertisement
Terbukti Menyembuhkan, Temuan Siswa soal Obat Kanker dari Tumbuhan di Kalimantan Bakal Dipatenkan
Ilustrasi penelitian. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, PALANGKA RAYA- Temuan sejumlah siswa Kalimantan Tengah terkait obat kanker diapresiasi pemerintah dengan aksi nyata.
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran dalam waktu dekat ini segera mematenkan temuan tiga siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Palangka Raya bernama Yazid, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, tentang obat kanker.
Advertisement
"Obat kanker yang ditemukan tiga pelajar dari SMA-2 Palangka Raya itu segera di patenkan, bahwasanya obat dari tumbuhan yang mereka olah dari batang pohon tersebut takutnya kalau tidak dipatenkan diambil oleh negara lain," kata Sugianto Sabran usai bertemu tiga siswa tersebut di Palangka Raya, Selasa (13/8/2019).
Sugianto mengatakan, obat kanker dari keaneka ragaman hayati di provinsi setempat itu juga sudah terbukti bisa menyembuhkan seseorang warga yang menderita penyakit kanker.
Setelah mengkonsumsi obat penyembuh kanker itu, yang bersangkutan sembuh. Maka dari itu ia juga memperintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, untuk segera melakukan penelitian mengenai hal tersebut, agar temuan itu juga segera dipatenkan.
"Mereka ini juga sudah pernah memenangkan kejuaraan dunia di Korea tentang hal ini. Maka dari itu mereka harus benar-benar diperhatikan, karena apa yang didapatkan mereka itu sangat langka di dunia ini dan bahan obat tersebut hanya ada di Kalteng," ucapnya.
Apabila hasil riset penelitian tentang obat tersebut benar bisa menyembuhkan penyakit kanker, sambung orang nomor satu di lingkup Pemprov Kalteng itu, ia akan berniat untuk membangun sebuah rumah sakit khusus menangani pasien penderita kanker.
Hanya saja penemuan tersebut harus diteliti dengan benar, apabila temuan tiga siswa SMAN 2 Palangka Raya itu benar, maka pihaknya akan menjaga tumbuh-tumbuhan tersebut.
"Kalau rumah sakit khusus pasien kanker dibuat di Palangka Raya, masyarakat dari luar daerah akan berobat ke sini dan pemasukan daerah tentunya juga akan meningkat. Apalagi obat penyembuh kanker itu hanya ada di daerah kita saja dan belum diketahui siapapun cara pembuatannya selain tiga siswa SMAN-2 tersebut," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Gubernur Kalteng itu juga memberikan reward kepada mereka bertiga. Bahkan para penemu obat kanker tersebut jangan sampai keluar daerah tidak izin dengan pemerintah daerah.
Hal itu dilakukan agar ilmu yang mereka miliki itu tidak di ambil oleh daerah lain serta negara-negara besar yang sudah mengetahui manfaat obat herbal yang mereka ramu itu yang sehari-hari disebuat masyarakat dayak yakni akar bajakah.
"Mereka ini harus dijaga dengan baik, kalau pun mereka keluar daerah saya maunya mereka izin dengan pemprov hal ini agar temuan mereka itu tetap dirahasiakan dan jangan dibeberkan ke orang lain," demikian Sugianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lomba Lacak Sinyal ARDF Latih Kesiapsiagaan Bencana di Kulonprogo
- Polri Segera Umumkan Tersangka Bencana Banjir Sumatera Utara
- Jemaat Gereja St Albertus Agung Buat Altar dari Barang Bekas
- Rizki Juniansyah Rebut Emas SEA Games dan Pecahkan Rekor Dunia
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
- Makanan Sehat dan Praktis Bakal Jadi Tren Gaya Hidup 2026
- AFJ Desak Regulasi Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
Advertisement
Advertisement




