Advertisement
Airlangga Bentuk Majelis Etik Golkar, Pengamat: Jelaskan Maksudnya Apa
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melihat produk kosmetik produksi dalam negeri yang dipamerkan di lobi gedung Kementerian Perindustrian, Rabu (3/7/2019). - Foto Kemenperin
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengamat politik berpendapat agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa menjelaskan maksud pembentukan Majelis Etik Golkar yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan internal partai beringin tersebut.
Pengamat politik Silvanus Alvin mengatakan wajar jika akhirnya para kader Golkar banyak yang mempersoalkan pembentukan Majelis Etik, karena pembentukannya bernuansa politis.
Advertisement
"Karena memang dibentuk jelang pemilihan Ketua Umum Golkar periode mendatang. Majelis Etik memang dibentuk Mei 2019, tapi saat itu tidak ada gejolak politik apa-apa. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, kenapa kegaduhan baru terjadi saat ini," kata Alvin saat dihubungi, Senin (13/8/2019) malam.
Airlangga awalnya membentuk Majelis Etik untuk menindak kader-kader Golkar yang melakukan pelanggaran hukum seperti korupsi. Pembentukan Majelis Etik oleh Airlangga dianggap sesuai AD/ART Golkar.
BACA JUGA
Alvin menganggap niat Airlangga membentuk Majelis Etik untuk menindak kader-kader Golkar yang melanggar hukum patut diapresiasi. Namun, dia merasa ada agenda lain di balik pembentukan Majelis Etik.
"Seperti menghalangi keikutsertaan kandidat tertentu untuk masuk dalam bursa caketum Golkar," katanya.
Dia lantas menyarankan Airlangga dan internal Golkar duduk bersama membahas keberadaan Majelis Etik. Pengkajian ulang keberadaan Majelis Etik perlu dilakukan dan mengacu pada AD/ART.
"Bila sudah sejalan dengan AD/ART, maka kegaduhan tidak terjadi. Kegaduhan muncul karena ada sebuah proses yang tidak sejalan dengan aturan partai," tuturnya.
Terakhir, Airlangga juga diminta menghentikan kegaduhan di internal Golkar.
"Airlangga harus turun tangan mengatasi ini. Dia harus memberi jaminan bahwa Majelis Etik bukan kaki tangannya dalam melanggengkan kekuasaan di Golkar. Saya rasa ini perlu dilakukan dalam waktu dekat supaya tidak ada kesan bahwa Airlangga ini memonopoli bursa ketum golkar di munas mendatang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
Advertisement
Antisipasi Rem Blong, Polres Bantul Siapkan Tim Ganjal Ban
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Keluhkan Retribusi Parangtritis, Dinpar: Klasik
- Maduro Tuduh AS Bajak Kapal Tanker Minyak Venezuela
- Filipina Tolak Tuduhan Pelatihan ISIS Pelaku Penembakan Sydney
- Mode Dewasa ChatGPT Disiapkan, Diskusi Sensitif Lebih Fleksibel
- Laka Lantas di Temon Kulonprogo, Lansia Pengendara Astrea Tewas
- Soal Privasi, Apple Klaim Safari Lebih Aman Dibanding Chrome
- Bocah Digigit Kera Liar di Sragen, BKSDA Siapkan Kandang
Advertisement
Advertisement




