Advertisement

Pasca-Erupsi, Aktivitas Gunung Bromo Menurun

Newswire
Sabtu, 20 Juli 2019 - 13:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pasca-Erupsi, Aktivitas Gunung Bromo Menurun Ilustrasi aktivitas erupsi Gunung Bromo. - Liputan 6

Advertisement

Harianjogja.com, PROBOLINGGO--Aktivitas Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) kembali menurun pascaerupsi yang terjadi pada Jumat (19/7/2019) sore. hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan. 

"Pantauan di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo yang dilaporkan kepada PVMBG pada 20 Juli 2019 pukul 00.00 - 06.00 WIB tidak ada erupsi Gunung Bromo dan aktivitas magma gunung tersebut menurun," katanya saat dihubungi dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2019). 

Advertisement

Menurutnya, cuaca berawan dan mendung, kemudian angin bertiup lemah ke arah barat daya, barat, dan barat laut dengan suhu udara 9-11 derajat Celcius, kelembaban udara 0-0 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

"Secara visual, Gunung Bromo terlihat jelas hingga berkabut, kemudian asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian 50 meter hingga 300 meter di atas puncak kawah," tuturnya.

Untuk aktivitas kegempaan, kata dia, tercatat gempa tremor menerus (microtremor) yang terekam dengan amplitudo 0,5-1 mm (dominan 1 mm) dengan status Gunung Bromo masih pada level II atau waspada.

"Masyarakat di sekitar Gunung Bromo baik warga, pengunjung, wisatawan maupun pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo karena batas tersebut batas aman," katanya.

Hendra mengatakan Gunung Bromo sejauh ini aman dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara, namun rekomendasi PVMBG yakni dalam radius aman 1 kilometer harus dipatuhi oleh semua wisatawan.

Gunung Bromo mengalami erupsi pada tanggal 19 Juli 2019 pukul 16.37 WIB selama kurang lebih tujuh menit, namun tinggi kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut.

Berdasarkan data yang ada Gunung Bromo sebelumnya juga sempat mengalami beberapa kali erupsi pada Maret 2019 hingga menyebabkan hujan abu vulkanik ke beberapa kabupaten di sekitarnya, namun tidak ada peningkatan status karena statusnya gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl tersebut masih tetap pada level II atau waspada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement