Advertisement
Masyarakat Diminta Tak Pasang Jeratan Harimau Hutan
![Masyarakat Diminta Tak Pasang Jeratan Harimau Hutan](https://img.harianjogja.com/posts/2019/07/19/1006662/foto-harimau-mati-ok.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, MEDAN--Pelaksana Harian Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Irsal Azhar menyarankan kepada masyarakat agar tidak memasang jerat di hutan, meski Harimau Sumatera diberi nama "Palas" telah berhasil diperangkap, dan dikirim ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya (PRHSD) di Provinsi Sumatera Barat.
"Selain itu, masyarakat tidak berburu, melalukan perbuatan/tindakan yang merusak kawasan hutan seperti penebangan kayu ilegal yang berdampak terhadap rusaknya Harimau Sumatera Utara," kata Irsal, di Medan, Jumat (19/7/2019).
Advertisement
Harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae), menurut dia, masuk dalam perangkap di Desa Hutabargot, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas, Selasa pagi (16/7/2019).
"Perangkap itu, memang sengaja dibuat BBKSDA Sumut bersama dengan Pemkab Padang Lawas, Koramil 007 Sosopan, Polsek Sosopan, dan lembaga mitra kerja sama pada bulan Mei 2019," ujarnya.
Ia menyebutkan, terjadinya konflik antara warga dengan Harimau Sumatera, diawali pada tanggal 13 Maret 2019 di Desa Pagarambira Julu, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas. Harimau tersebut, berkeliaran di areal kebun dan memangsa ternak kambing peliharaan warga.
Kemudian, memakan korban jiwa satu orang warga atas nama Abu Sali Hasibuan penduduk Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas, tewas menggenaskan setelah diterkam harimau pada tanggal 16 Mei 2019.
Selanjutnya Faisal Hendri Hasibuan penduduk Desa Pagaran Bira Jae, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas, luka kritis akibat serangan harimau pada tanggal 26 Mei 2019.
Sejak konflik itU, Tim Satgas Penanggulangan terdiri dari BBKSDA Sumut, Pemkab Padang Lawas, Polri, TNI dan lembaga mitra kerja sama melakukan patroli bersama di lapangan, pemasangan camera traf, serta pembuatan kandang jebak.
"Sebelum terperangkap, Harimau Sumatera memasuki perkampungan/pemukiman dan memakan monyet peliharaan warga pada tanggal 10 Juli 2919, serta ayam peliharaan masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
Advertisement
Advertisement