Advertisement
Kapal Tanker Hilang Misterius di Wilayah Laut yang Menjadi Pusat Sengketa Iran dan AS
Ilustrasi kapal tanker - reuters
Advertisement
Harianjogja.com, TEHERAN – Kapal tanker membawa minyak dikabarkan hilang di laut yang menjadi pusat ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
Sebuah kapal tanker berbendera Panama dilaporkan menghilang saat berlayar melalui Selat Hormuz, yang belakangan ini menjadi pusat ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
Advertisement
Kapal tanker 'Riah' biasanya membawa minyak dari Dubai dan Sharjah ke Fujairah, sebuah perjalanan dengan jarak kurang dari 200 mil laut yang dapat ditempuh kapal itu dalam waktu satu setengah tahun. 'Riah' melaporkan posisinya di lepas pantai Dubai pada 7 Juli lalu.
Namun, saat melewati Selat Hormuz pada Sabtu malam pekan lalu, sinyal lacak kapal itu tiba-tiba mati tepat sebelum tengah malam, setelah menyimpang dari jalurnya dan menunjuk ke arah pantai Iran. Menurut data pelacakan laut, sinyal dari Riah belum dinyalakan kembali dan kapal itu pada dasarnya menghilang.
BACA JUGA
Media Israel melaporkan berita hilangnya 'Riah' pada Selasa, dan menjadikannya sebagai perkembangan lain dalam kisah penyerangan terhadap sejumlah kapal tanker yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. RT, Rabu (17/7/2019) melaporkan bahwa media tersebut juga menyoroti mengenai sumpah dari Pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Selasa yang menyatakan akan membalas penahanan kapal Iran oleh Inggris di dekat Gibraltar pada awal bulan ini.
Seorang juru bicara perusahaan pelayaran yang memiliki ‘Riah’, General Trading Mouj-al-Bahar yang berbasis di Sharjah, mengatakan bahwa kapal tersebut telah “dibajak” oleh otoritas Iran. CNN melaporkan bahwa komunitas intelijen AS "semakin yakin" bahwa kapal tanker itu dipaksa masuk ke perairan Iran oleh sayap angkatan laut Korps Pengawal Revolusi Islam elit Iran, tetapi belum mengungkapkan sumbernya.
Namun, Teheran belum mengakui lenyapnya 'Riah,' bahkan untuk menyangkal dugaan 'pembajakan.' Armada Kelima AS yang berpatroli di wilayah itu selama beberapa bulan terakhir juga menyatakan bahwa mereka tidak melihat kehadiran 'Riah'.
Provokasi asing menjadi salah satu kemungkinan yang diangkat, melihat ketegangan yang semakin meningkat di wilayah itu, namun baik Iran mau pun AS sama-sama menyatakan tidak ingin terjadi perang.
Dugaan lain adalah kapal tanker itu melakukan perdagangan ilegal dengan mematikan pelacaknya dan merapat di pelabuhan Iran dan mengangkut minyaknya, yang merupakan pelanggaran atas sanksi AS. Kapal China, “Sino Energy 1” dilaporkan juga menghilang dengan cara yang sama bulan lalu sebelum muncul kembali dengan muatan penuh minyak dan berlayar ke arah yang berlawanan.
Namun, “Riah” adalah kapal milik perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) yang hampir tidak mungkin melakukan bisnis dengan Iran, karena hubungannya dengan Arab Saudi dan perbedaan politik yang sangat tajam.
Dengan berbagai laporan yang saling bertentangan beredar dan belum ada bukti yang konkret, keberadaan “Riah” sejauh ini masih belum diketahui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
- Gubernur Jabar Ingatkan Bandung Raya Rawan Tenggelam
- PBNU: Rapat Pleno Hotel Sultan Tak Sah dan Langgar AD/ART
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
Advertisement
Ribuan Peserta Dipastikan Hadir di Festival Gunungkidul Lautan Bakmi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Juliyatmono Dipanggil Lagi di Sidang Korupsi Masjid Agung
- Capaian DPRD Kulonprogo 2025: Tuntaskan Produk Hukum dan Pengawasan
- Enam KEK Baru Menunggu Restu Presiden Prabowo
- Inspektorat Siap Audit Dugaan Korupsi di Kalurahan Ngunut Playen
- Realisasi Anggaran Pangan 2025 Baru 64,6 Persen
- BPN Sleman Gelar Musyawarah Ulang Terkait Ganti Rugi Tol Jogja-Solo
- Kemdiktisaintek: 60 Perguruan Tinggi Rusak Akibat Banjir
Advertisement
Advertisement




