Advertisement
Chritopher Kulishk Tewas Saat Turuni Puncak Everest

Advertisement
Harianjogja.com, TIBET--Ketika turun dari puncak Gunung Everest, Senin (27/5/2019), seorang pengacara Amerika Serikat bernama Christopher Kulishk meninggal dunia. Dia menjadi korban tewas ke-11 dalam 10 hari terakhir.
Pengacara dari Colorado tersebut merupakan warga Amerika Serikat kedua yang meninggal setelah mendaki puncak Gunung Everest. Sampai saat ini, penyebab kematian para pendaki itu belum diketahui.
Advertisement
Dikutip dari CNN, Selasa (28/5/2019), kebanyakan kematian di Gunung Everest dalam musim pendakian ini adalah kelelahan. Stamina fisik yang buruk diperparah dengan banyaknya pendaki menyebabkan antrean panjang dan penundaan selama berjam-jam. Sebab, cuaca buruk mempersingkat peluang pendakian.
Sebelumnya, Donald Iynn Cassh asal Amerika Serikat meninggal, Rabu (23/5/2019), saat mendaki ke puncak Gunung Everest. Menurut tim dari biro perjalanan Nepal Pioneer Adventure, dia meninggal akibat sindrom ketinggian setelah menuruni puncak dan tertahan di antrean yang panjang.
Pada hari yang sama, pendaki asal India, Anjali Kulkarni, meninggal saat turun dari puncak Gunung Everest. Dia terjebak antrean di pos terakhir di ketinggian 8.000 meter selama beberapa jam. Seorang pendaki bernama Nirmala Purja yang berhasil selamat memperlihatkan jalur pendakian menuju puncak Everest sangat padat.
Foto tersebut menunjukkan tempat terbuka dengan jalur berliku yang biasa disebut dengan zona kematian. Pada ketinggian tersebut tubuh manusia cepat menurun karena tidak ada oksigen yang mengakibatkan asma. Suhu ditempat tersebut bisa mencapai minus 25 derajat celsius.
Gunung Everest telah merenggut sekitar 300 nyawa sejak kali pertama ada pendaki yang berhasil sampai ke puncak pada 1921. Berdasarkan laporan tahun ini, dua pertiga pendaki yang meninggal terkubur di salju Gunung Everest.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
- Guru Besar UMY: Dukungan Prabowo ke Qatar Bagian Diplomasi RI
- 8.018 SPPG Sudah Beroperasi, Serapan Anggaran Rp15,7 Miliar
- BNPB: Sistem Hujan Disempurnakan Jadi Peringatan Dini Banjir
- BNPB Ingatkan Banjir Bali Bisa Terulang
- DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
- KPK Ungkap Kuota Khusus Haji Dijual Sesama Biro
Advertisement
Advertisement