Advertisement
Nekat, Ada Pencuri Gasak Padi Siap Panen

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN--Warga Delanggu, Klaten masih saja dikejutkan dengan aksi pencurian padi siap panen di persawahan.
Salah satu petani yang menjadi korban pencurian padi itu adalah Kamoyo, 62. Pria yang tinggal di Dukuh Kernen, Desa Bowan, Kecamatan Delanggu, Klaten, itu tak habis pikir dengan perilaku pencuri yang membabat sebagian padi hasil tanamnya.
Advertisement
Kamoyo merupakan korban ketiga dari aksi pencurian padi siap panen. Kisah tragis tentang pencurian padi langsung dari sawah tersebut membuat netizen heboh. Sama seperti Kamoyo, mereka heran dengan aksi pencuri yang aneh tersebut. Sebab, para pencuri mengambil padi di sawah dan hanya menyisakan jerami.
Beragam komentar tentang aksi pencurian padi siap panen itu membanjir di fanpage Solopos.com, Selasa (28/5/2019). Sejumlah netizen mengutuk aksi maling yang dinilai sangat kreatif tersebut. “Ya ampun, maling kok kreatif banget. Perlu ditembak kepalanya itu,” komentar Antryonz gemas.
BACA JUGA
“Maling pun berrevolusi mental. Pokoknya kerja, kerja, kerja, babat, babat, babat. Masa bodoh dengan petani yang susah payah tanamnya, hahaha,” kelakar Juang Uyab.
“Terulang lagi kriminal pertanian. Di tahun 1985-an daerah saya banyak pencurian hasil pertanian. Kencur siap panen punya orang tua saya dimaling. Ada tetangga naruh gabah siap jemur di teras rumah. Sudah ditutup terpal di maling juga,” lanjut Lastrinyatarosin.
“Andaikan sawahnya bisa diangkat. Pasti itu sawah ikut dicuri sekalian,” imbuh Guemahemggitu Orangnya.
“Di tempat saya yang mau dijemur besoknya hilang diangkat dari depan rumah. Semoga pencuri hasil tani rakyat mati tertimpa gabah. Kurang ajar, enggak ikut menanam tapi ikut panen,” sambung Lis Tumanggor emosi.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, proses perontokan padi oleh pencuri diperkirakan dilakukan dengan cara diinjak-injak. Padi yang rontok dipilih dan dimasukkan pencuri ke wadah. Sementara jerami dari tanaman padi yang dipotong ditinggalkan di tepi sawah.
Para pencuri pergi dengan membawa gabah yang sudah bersih. Tak ada yang mengetahui siapa sosok pelaku. Aksi itu dilakukan pencuri saat malam atau saat mayoritas petani serta warga tak beraktivitas di sawah dan kondisi hari gelap sehingga mereka leluasa melancarkan aksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
Advertisement

Jadwal DAMRI Semarang-Jogja Hari Ini, Sabtu 18 Oktober 2025
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Dilarang Berhenti di Jembatan Pandansimo, Boleh Pakai Jalur Pedestrian
- Jogja International Art Fair Digelar Perdana di JEC, Catat Tanggalnya
- Minat Warga DIY Bekerja ke Luar Negeri Masih Rendah
- Reog Wayang Trimurti Diajukan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
- Luhut Minta Utang Kereta Cepat Ditangani Bersama Lewat Keppres
- 1 Orang Tewas dan 102 Luka Akibat Demo di Lima Peru
- Penguatan Modal Peternakan di Sleman Baru Tersalurkan Rp2,5 Miliar
Advertisement
Advertisement