Advertisement
Setelah Ledakan Bom, Pasukan Mesir Tewaskan 12 Gerilyawan Garis Keras
Ilustrasi ledakan. - Shutterstock
Advertisement
Harianjogja.com, KAIRO--Pasukan keamanan Mesir menewaskan 12 tersangka gerilyawan garis keras di Kairo sehari pascaledakan yang menargetkan bus pariwisata. Sedikitnya 12 orang terluka akibat insiden tersebut.
Bom rakitan berisi paku dan serpihan logam meledak di sekitar Grand Egyptian Museum (GEM) dekat sebuah bus yang membawa 25 turis asal Afrika Selatan dari bandara menuju distrik tempat piramida berada.
Advertisement
Kementerian Dalam Negeri Mesir tidak menyebutkan apakah para tersangka gerilyawan tersebut terkait dengan serangan pada Minggu (19/5/20190. Namun, sebagaimana dikutip Antara pihaknya mengatakan pasukan mereka menewaskan para tersangka saat penggerebekan di tempat persembunyiannya di distrik 6th of October dan Al Shorouk. Menurutnya, di distrik itulah anggota kelompok gerilyawan Hasm merencanakan serangkaian serangan yang bertujuan menciptakan suasana kekacauan.
Mesir menuduh kelompok tersebut, yang muncul pada 2016 dan mengakui sejumlah serangan, sebagai sayap Ikhwanul Muslimin yang dilarang. Kelompok garis keras tertua Mesir menyangkal tuduhan ini dan mengatakan pihaknya hanya mencari perubahan melalui cara damai.
BACA JUGA
Sejumlah senjata dan bahan peledak ditemukan di lokasi penembakan, demikian informasi dari kementerian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus TBC di Kota Jogja Capai 900 Orang, 13 Persen Anak-anak
Advertisement
Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
Advertisement
Berita Populer
- Update Harga Bahan Pangan Senin 10 November 2025
- Istana Jelaskan Terkait Gelar Pahlawan untuk Marsinah
- Motorola Resmi Luncurkan Moto G67 Power ke Pasar Indonesia
- BLT Cukai Tembakau Disalurkan untuk 1.300 Petani Gunungkidul
- Aktivis Jogja Gelar Aksi Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto
- Trump Sebut Warga AS Akan Terima 2 Ribu Dolar dari Pendapatan Tarif
- Merekam Perempuan dalam Ruang Demokrasi Lewat Pameran Arsip
Advertisement
Advertisement



