Advertisement
Tak Terima Dituduh Licik, Demokrat Sebut Sudah Berdarah-Darah Dukung Prabowo
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan), Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kiri) dan Komandan Kogasma DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) berfoto bersama sebelum melakukan petemuan di Kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12/2018). - ANTARA/Galih Pradipta
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pengurus Partai Demokrat tidak terima tuduhan yang dilayangkan pada Ketua Umum Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Belum lama ini, Mayjen (purn) Kivlan Zen menuduh SBY licik karena tidak mau ada jenderal selain dirinya yang jadi presiden.
Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan bahwa dia ditunjuk Yudhoyono (SBY) untuk jadi garda terdepan memenangkan Prabowo-Sandi.
Advertisement
“Dan Demokrat selama tujuh bulan ini 'berdarah-darah' memenangkan Prabowo-Sandi. Sedang Kivlan ini saya tidak tahu entah di mana posisinya,” katanya melalui pesan instan, Jumat (10/5/2019).
Jansen heran Kivlan tiba-tiba muncul setelah pemilu hampir selesai, lalu sok jadi pahlawan dan paling jago. Oleh karena itu, publik diminta tidak usah mendengar perkataannya.
BACA JUGA
“Kalau SBY tidak ingin Prabowo jadi Presiden, tidak mungkin rekomendasi Partai Demokrat yang ditandatangi SBY sendiri diberikan ke Prabowo. Dan berkali-kali Prabowo jumpa dengan SBY dan kami kader Partai Demokrat ini dikirimkan oleh Pak SBY untuk berjuang memenangkan Prabowo,” jelasnya.
Sebelumnya Kivlan menyebut kader Demokrat adalah orang yang tidak jelas komitmennya. Itu termasuk SBY karena tak mau Prabowo jadi presiden. Kivlan mengetahui sifat juniornya itu sejak lama di dunia militer.
“Dia [SBY] tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden. Dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. saya yang mendidik dia,” ucapnya, Kamis (9/5/2019).
Pernyataannya ini menanggapi status Andi yang mengklaim Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo dari perangkap sesat setan gundul yang memberi informasi sesat soal angka kemenangan 62%.
Bahkan, dalam cuitan beruntun tersebut, Andi menyebut sikap Demokrat akan tegas keluar dari koalisi apabila Prabowo lebih mendengarkan setan gundul daripada parpol koalisi. Terlebih apabila benar-benar menggalang people power berbasis hoaks kemenangan 62%.
“Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan Rakyat. Jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yg tidak hianati rakyat,” tulisnya, Senin (6/5/2019).
*Berita ini telah dikoreksi pukul 02.00 WIB karena ada kesalahan judul, sebelumnya berjudul Tak Terima Dituduh Licik, Demokrat Sebut Sudah Berdarah-Darah Dukung Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Baciro Kelola Sampah Menggunakan Insenerator dan Biopori Jumbo
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- PNS Terlibat Pernikahan Siri di Gunungkidul Terancam Dipecat
- Stevanus Dorong Perlindungan HKI di Raperda Riset dan Inovasi Daerah
- Purbaya Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Rp20 Triliun, Ini Kata Pengamat
- Kemenkes Gaza Terima 30 Jenazah Warga Palestina dari Israel
- Petani Tebu di Bantul Dapat Subsidi Rp14 Juta per Hektare
- BPH Migas Terbitkan 542.600 Rekomendasi BBM Bersubsidi
- Wamen Fajar Beri Pesan Penting di Wisuda STIA AAN Yogyakarta
Advertisement
Advertisement



