Advertisement
Ini Dia, Satu-Satunya Obat Untuk Pengidap HIV/AIDS
Ilustrasi HIV - AIDS. (Harian Jogja)
Advertisement
Harianjogja.com, JAYAPURA--Obat ARV (anti retra virus) hingga kini masih menjadi satu-satunya obat yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia WHO untuk pengidap HIV/AIDS. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Papua dr. Alosius Giay.
Karena itu pihaknya berharap agar mereka yang masuk dalam orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap mengosumsi ARV.
Advertisement
“Jangan beralih ke pengobatan lainnya dan tetap mengonsumsi ARV,” kata Giay dalam keterangan persnya di Jayapura, Kamis (9/5/2019).
Dikatakan dia, bila saat mengkonsumsi obat tersebut (ARV) mengalami gejala dan efek samping diharapkan melakukan konsultasi dan bukan berhenti apalagi menggantikannya dengan obat alternatif lainnya karena belum terbukti.
BACA JUGA
ARV mampu menurunkan jumlah virus dengan menekan tumbuh kembang biak virus di dalam tubuh manusia, kata Giay seraya menambahkan, ARV dapat mengurangi resiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan jumlah virus dalam darah hingga tidak terdeteksi dan meningkatkan kualitas hidup.
Dari laporan bulanan data layanan medis penderita HIV/AIDS di Papua hingga Maret 2019 jumlah orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) yang masuk perawatan mencapai 33.955 orang, jumlah ODHA yang pernah mengonsumsi ARV 21.788 orang, dan yang rutin mengkonsumsi ARV hanya 6.534 orang.
Sedangkan yang loss to follow up tercatat 7.597 orang, meninggal 2.956 orang dan yang berhenti 168 orang, kata Giay.
Mantan Direktur RSUD Abepura dan RSUD Jayapura itu mengatakan, Dinas Kesehatan Papua akan memperluas jaringan layanan ARV hingga ke puskesmas dan mendorong keterlibatan kader kesehatan dalam pendampingan ODHA serta memperkuat petugas kesehatan dalam konseling kepatuhan minum ARV.
Dinkes Papua juga berupaya agar di 2030 mendatang, Papua tereliminasi HIV/AIDS, harap dr.Giay.
Jumpa pers yang difasilitasi Dinas Kesehatan Papua dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Papua dr.Alosius Giay, Ketua IDI Kota Jayapura dr. Samuel Basso, KPAD Papua dr.Anthon Motte, Kabid Penindakan BPOM Papua Buyung dan Robert Sihombing perwakilan LSM serta kepala Balai AIDS, TB dan Malaria Dinkes Papua dr.Berry Watori.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Muhammadiyah Bantul Himpun Infak Jumat Bantu Bencana Sumatera
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Inflasi DIY Berpotensi Naik Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
- Bek Muda PSIM Jogja Ikuti Program EPA Future Star di Spanyol
- Pemkab Sleman Usulkan Mrican Segmen 2 Masuk Proyek Strategis Nasional
- Ditlantas Polda DIY Siapkan Contraflow Kridosono Saat Nataru
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Partisipasi Ayah Ambil Rapor di SMAN 6 Jogja Baru 30-40 Persen
- DPP Kota Jogja Pastikan Daging Sapi Aman Jelang Libur Akhir Tahun
Advertisement
Advertisement



