Advertisement
KPK Belum Tentukan Status Uang Rp10 Juta dari Menteri Agama

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — KPK belum menerbitkan surat keputusan (SK) kepemilikan atau status gratifikasi terkait dengan pelaporan penyerahan uang senilai Rp10 juta dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan Menag Lukman melaporkan gratifikasi tersebut satu pekan setelah tim penindakan KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Romahurmuziy pada 15 April 2018. Menag Lukman menerima uang Rp10 juta dari tersangka mantan Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin pada 9 Maret 2018.
Advertisement
Febri mengatakan semestinya pelaporan adanya gratifikasi yang diterima Lukman Hakim atas dasar kesadaran bukan karena adanya kasus pengisian jabatan di lingkungan Kemenag.
"Sebenarnya yang diharapkan dari laporan gratifikasi itu bukan karena sudah diproses secara hukum atau karena sudah ada OTT maka kemudian dilaporkan ke Direktorat Gratifikasi," kata Febri, Rabu (8/5/2019).
Hal tersebut menurut Febri sesuai dengan prinsip dasar pelaporan gratifikasi dan aturan yang berlaku pada Peraturan KPK Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi.
Oleh karena itu, menurutnya, sesuai dengan peraturan internal di KPK tersebut maka pelaporan gratifikasi itu belum dapat ditindaklanjuti dengan penerbitan SK kepemilikan atau status gratifikasi.
"Karena dikoordinasikan kepada penyidik dahulu dan akan menunggu proses hukum yang sedang berjalan saat ini."
Menag Lukman sebelumnya mengaku telah menyerahkan uang senilai Rp10 juta yang diterima dari tersangka mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Jawa Timur, Haris Hasanuddin.
Pengakuan itu disampaikan Menag Lukman Hakim usai diperiksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan kasus dugaan suap pengisian jabatan di lingkungan Kementerian Agama, Rabu (8/5/2019).
Menag Lukman sebelumnya disebut-sebut menerima uang Rp10 juta dari Haris Hasanuddin sebagai konpensasi atas bantuan proses seleksi jabatannya. Hal itu terungkap dalam sidang praperadilan tersangka Romahurmuziy di PN Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
"Jadi yang terkait dengan uang Rp10 juta itu saya sudah sampaikan kepada penyidik KPK bahwa sudah lebih dari sebulan yang lalu uang itu sudah saya laporkan kepada KPK," katanya.
Bahkan, Menag Lukman mengaku telah menunjukan langsung bukti pelaporan tersebut kepada penyidik KPK.
"Karena saya merasa saya tidak berhak untuk menerima uang itu, jadi itu yang bisa saya sampaikan," tuturnya.
Di sisi lain, dia enggan menjelaskan secara detail terkait materi perkara yang disampaikan penyidik mengingat harus menghormati dan menghargai proses yang tengah berlangsung terkait kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement