Advertisement
Pengamat: Pemerintah Terlalu Banyak Intervensi Soal Bisnis Transportasi
Ilustrasi - Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/3/2019). - ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Advertisement
Harianjogja,com, JAKARTA--Pemerintah perlu membuat aturan promo tarif ojek daring agar iklim sehat antaroperator dalam bisnis ini tetap terjaga. Hal ini dikemukakan oleh peneliti ekonomi Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero.
"Artinya, semestinya pemerintah tak perlu mengintervensi sistem penetapan besaran tarif ojek daring," katanya saat dihubungi, Selasa (7/5/2019).
Penegasan tersebut disampaikan terkait dengan masih maraknya perang tarif promo oleh aplikator ojek daring, meski per Mei 2019 sudah ada tarif baru.
Menurutnya, ternyata intervensi pemerintah terhadap tarif telah menciptakan masalah baru berupa perang promo yang jor-joran. "Kalau sudah begitu [perang promo], tinggal kuat-kuatan modal saja. Yang tidak kuat pasti akan mati," katanya.
Dia justru menilai, tidak ada yang diuntungkan dari kenaikan tarif ojek daring saat ini.
Dia juga berpendapat, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terlalu banyak melakukan intervensi bisnis transportasi dengan aturan yang tak sesuai sehingga menimbulkan masalah baru.
"Seharusnya, soal skema penetapan tarif biarlah diserahkan ke aplikator saja mengikuti mekanisme pasar, pemerintah tinggal mengawasi," ujar dia.
Dia juga menyebut, Peraturan Menteri Perhubungan mengenai penetapan besaran tarif ojek daring saat ini justru berdampak besar pada penurunan minat konsumen.
"Tarif tinggi akan membuat order turun drastis dari sebelumnya, sehingga aplikator pun mulai perang lewat jalur promo agar orderan tetap stabil. Akibatnya kompetisi makin panas dan banyak 'membakar uang'," katanya.
Oleh karena itu, bagi Poltak, kompetisi dalam ekonomi sebenarnya bukan hal tabu karena bisa mendorong harga menjadi lebih ekonomis.
Namun, tambahnya, kompetisi juga bisa menjadi berbahaya jika pemainnya tinggal sedikit karena salah satu pemain pasti berusaha menjadi pemain tunggal dan menguasai pasar. "Caranya, 'bakar uang' untuk menerapkan tarif sangat rendah demi memukul lawan," katanya.
Pengakuan sejumlah konsumen akhir-akhir ini menyebutkan, Grab sedang gencar menggelar promo sangat murah untuk layanan ojek daring.
Diskon yang diberikan aplikator asal Malaysia ini bisa mencapai 90% dari tarif aslinya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
- Perang di Sudan Kembali Pecah, Sebanyak 2.227 Orang Tewas
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Guru Dilaporkan Ortu Siswa ke Polrestabes Medan, Bobby Pasang Badan
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- CIMB Niaga Syariah Haya Festival 2025 di UMY
- Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Selama Konser BLACKPINK
- NasDem DIY Rangkul Antusiasme Anak Muda Terlibat Politik
- Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Menguat
- AS Siapkan Uji Senjata Nuklir, Rusia Respons Serupa
Advertisement
Advertisement




