Advertisement
Sri Lanka Usir 200 Ulama Setelah Teror Bom

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Pemerintah Sri Lanka mengusir 600 warga negara asing, termasuk 200 ulama, setelah teror bom bunuh diri di perayaan Paskah di Kolombo, 21 April 2019 lalu.
Menteri Dalam Negeri Sri Lanka, Vajira Abeywardena, mengatakan, sekitar 200 ulama itu masuk ke negeranya secara legal. Namun, izin tinggal mereka telah habis dan belum diperpanjang. Fakta tersebut ditemukan seusai pemeriksaan pasca-teror bom bunuh diri di Kolombo, Sri Lanka.
Advertisement
Pemerintah memberikan sanksi berupa denda. Setelah itu, mereka diminta keluar dari Sri Lanka. Polisi mengatakan sejumlah warga negara asing yang visanya telah kedaluwarsa berasal dari Bangladesh, India, Maladewa, dan Pakistan.
“Kami telah mengkaji dan mengambil keputusan memperketat pemberian visa bagi guru agama dengan mempertimbangkan situasi negara. Dari ratusan yang diusir, sekitar 200 di antaranya adalah para ulama,” kata Vajira Abeywardena seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (6/5/2019).
Pemerintah Sri Lanka tengah merombak kebijakan pengajuan visa. Mereka teror mengerikan itu terjadi lagi akibat radikalisasi yang dilakukan ulama asing. Sampai saat ini, pemerintah Sri Lanka masih memberlakukan keadaan darurat. Polisi masih terus mencari pelaku bom gereja Sri Lanka.
Ledakan bom bunuh diri yang menargetkan gereja dan hotel di kolombo, Sri Lanka, merenggut 257 nyawa dan melukai sekitar 500 orang. Serangan bom Sri Lanka tersebut menjadi sorotan utama bagi negara dengan penduduk mayoritas beragama Budha itu. Kabarnya, serangan itu dilakukan ulama lokal yang sebelumnya pergi ke India dan berhubungan dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement