Advertisement
Sandiaga Minta Andi Arief Sebutkan Identitas Setan Gundul
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Sandiaga Uno meminta Wasekjen Partai Demokrat membuka sosok Setan Gundul yang dia sebut sebagai pembisik Prabowo Subianto soal klaim kemenangan 62%.
Sandiaga mengaku tidak tahu siapa sosok di balik idiom Setan Gundul yang dicuitkan Andi Arief melalui media sosial Twitter.
Advertisement
"Saya enggak tahu tapi mungkin bisa diklarifikasi ke Andi Arief. Kita bahasa terang saja, jangan pakai bahasa abu-abu dan bersayap sepertini. Sebut nama saja jadi enggak usah menebak-nebak," ujarnya usai buka bersama di kediaman Mien Uno, Senin (6/5/2019).
Dia mengatakan Andi Arief seharusnya langsung menyebut siapa oknum Setan Gundul agar tidak menambah kekisruhan di peta politik Indonesia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku sangat penasaran dengan sosok yang dibocorkan oleh Andi Arief. Pasalnya, Sandi tidak hadir saat Prabowo melakukan deklarasi kemenangan dan menyebutkan angka 62% setelah pencoblosan 17 April silam.
"Karena saya kan lagi cegukan waktu itu. Saya turun terus orang-orang yang ikut dampingi Pak Prabowo memberikan deklarasi ke depan. Jadi kalau ada yg berikan masukan ke Pak prabowo ya orang-orang itu yg ada di depan sana," ungkapnya.
Bukan itu saja, Sandi juga menyindir Andi Arief justru sempat mencuit bahwa dia akan mengeluarkan dana Rp500 miliar untuk menjadi Cawapres Prabowo.
Dia menuturkan sosok yang memiliki perawakan kepala gundul atau botak justru ajudan pribadinya, Yuga Aden. Sandi mengatakan tidak emosional atas ciutan Andi Arief.
"Biarin aja kita tanya siapa itu setan gundul. Sekarang si Yuga pasti stres karena salah satu yang gundul. Pak Amien Rais ada rambutnya. Saya enggak baper, udah putus urat baper saya," ucapnya.
Sebelumnya, Politisi Partai Demokrat Andi Arief kembali membuat cuitan yang memancing banyak komentar. Kali ini, ia menyebut bahwa ada yang memberi informasi menjerumuskan bahwa 02 menang 62 persen.
“Kemarahan tumpahkan pada yang memberi info menjerumuskan bahwa 02 memang 62 persen,” twit Andi, Minggu (5/5/2019) tengah malam.
menyebut ada 'setan gundul' muncul dalam perjalanan kubu 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam kontestasi Pilpres 2019. Ia kemudian menuduh 'setan gundul' sebagai pihak yang memberi informasi sesat soal kemenangan Prabowo sebesar 62 persen.
“Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen,” ungkap Andi dalam twit lanjutan yang berjarak waktu 8 jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement