Advertisement

Kritik Pelaksanaan Pemilu, Fahri Hamzah Anggap Tidak Ada Orang Meninggal karena Capek

Akhirul Anwar
Minggu, 05 Mei 2019 - 20:37 WIB
Budi Cahyana
Kritik Pelaksanaan Pemilu, Fahri Hamzah Anggap Tidak Ada Orang Meninggal karena Capek Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kiri) memberikan sambutan pada kegiatan Orasi dan Dialog Kebangsaan Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Kota Gorontalo, Gorontalo, Minggu (10/2/2019). - Antara/Adiwinata Solihin

Advertisement

Harianjogja.com, Jogja - Politikus Fahri Hamzah kembali melontarkan kritikan terhadap banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia. Menurut dia, tidak ada orang meninggal karena capek. 

Fahri mencuitkan kritikannya melalui akun @Fahrihamzah pada Minggu (5/5/2019) pukul 07.01. "Tidak ada orang meninggal karena capek. Tidak ada orang capek lalu bunuh diri."

Advertisement

Masih dalam cuitan tersebut, Wakil Ketua DPR RI ini membandingkan dengan pekerja paksa yang mati karena disiksa.

"Pekerja Romusha dan perbudakan tidak mati. Mati kalau disiksa atau setelah tahunan kerja paksa."

Dia juga membandingkan dengan kegiatan pesta keluarga yang juga menghabiskan energi.

"Kemarin keluarga saya bikin kondangan..seminggu capek..lalu sehat dan bahagia."

Fahri juga memberikan tagar #AdaApaDiTPS.

Sebelumnya Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa 70 persen petugas pemilu yang meninggal dari berusia di atas 40 tahun. Usia tersebut memasuki kondisi kritis. Ini karena orang sehat mudah terserang penyakit.

“Jadi 40 tahun itu usia yang memasuki usia yang perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan,” katanya di Gedung KPU, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Saat pemungutan suara berlangsung, Ari menemukan beberapa kasus petugas yang tiba-tiba langsung mengeluh pusing. Saat diperiksa tim kesehatan, ternyata tekanan darahnya sudah mencapai 240.

“Tentu dengan kondisi tersebut dia akhirnya pasien tersebut mengalami stroke dan meninggal dunia. Jadi berbagai macam penyakit kronis,” ucapnya.

Ini bisa terjadi karena kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan masih rendah. Untuk itu, Ari mengimbau agar semua warga Indonesia menjaga dan peduli dengan tubuhnya.

“Ini jd PR [pekerjaa rumah] buat kita penting kesadaran medical check up. Karena sebenarnya orang meninggal itu bukan meninggal dadakan tapi tidak teridentifikasi sebelumnya apakah punya riwayat penyakit,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement