Advertisement
Soal Hasil Quick Count, BPN: Yes untuk Pilkada DKI 2017, No untuk Pilpres 2019
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kendati sebagian besar lembaga survei yang menggelar quick count pada saat Pilkada DKI dua tahun lalu juga menjadi penyelenggara pada Pilpres 2019, Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sudirman Said menerima hitung cepat (quick count) saat Pilkada DKI 2017, tetapi menolak hasil yang dikeluarkan lembaga survei pada Pilpres 2019.
"Ada perbedaan mendasar ketika pilkada dan pemilu nasional. Pertama, locusnya kan lebih terbatas dan kita melihat temuannya itu bisa lebih terpantau dan tidak ada tanda-tanda kecurangan sistemik dari awal," katanya, Senin (22/4/2019).
Advertisement
Menurut Sudirman, penyelenggaraan Pemilu 2010 rentan dengan tindak kecurangan, mulai dari soal DPT. Sekarang masyarakat juga mulai melihat betapa salahnya kebijakan kotak suara dengan kertas. Kena banjir hancur dan mudah dibakar. Bahkan, gembok dibuka dengan guntiing.
Dia juga menunjukkan adanya keterlibatan aparat di mana-mana, sehingga menjadikan suasana sekarang sebetulnya angka apapun wajib dicurigai sebagai hasil dari ketidakadilan.
"Nah, yang berhak punya kesempatan tidak fair siapa? Kan tidak mungkin penantang, kita tidak punya tangan, tak punya aparat, tak punya struktur. Jadi itu logis saja," ungkap mantan Menteri ESDM tersebut.
Apalagi, Sudirman mengatakan lembaga survei pernah salah total saat pilkada di Jawa Tengah, Jabar, bahkan DKI Jakarta. Dia juga menuding sebagian lembaga survei itu memang oleh banyak orang dikatakan bagian dari tim sukses.
"Insyaallah kita akan mencatat sejarah apabila kita bersama-sama bisa meluruskan jalannya sejarah bahwa pemilu ini tidak boleh dicurangi hanya karena ada orang yang ingin berkuasa dengan segala cara. Itu dosa sejarah yang sangat berat kalau itu sampai terjadi," kata Sudirman.
Seperti diketahui, Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil quick count Pilpres 2019. Sejumlah hasil quick count menyebut bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dari paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan kisaran 54%-55% dan 46%-45%.
Adapun, jika menilik hasil quick count Pilkada DKI yang dirilis oleh Litbang Kompas, Polmark, LSI Denny JA dan SMRC menetapkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat kalah dengan skor 42%, sementara itu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno 58%. Hasil quick count itu tak berbeda jauh dengan hitungan manual KPU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Melakukan Aksi di Gedung MK
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- Kejagung Telusuri Asal Usul Jet Pribadi Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis
- Pembangunan Tol Palembang Betung Ditarget Selesai pada 2024
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
- Palestina Kecam Veto AS Soal Keanggotaan Penuh di PBB
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
Advertisement
Advertisement