Advertisement

Mengenal Faktor Risiko Diabetes Melitus dari Keluarga

Tika Anggreni Purba
Jum'at, 12 April 2019 - 00:57 WIB
Nina Atmasari
Mengenal Faktor Risiko Diabetes Melitus dari Keluarga Ilustrasi pengecekan kadar gula darah terhadap penderita diabetes melitus - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Diabetes merupakan penyakit yang tidak menular, namun perlu diwaspadai penyebabnya daro orang terdekat yakni keluarga.

Kadar gula darah yang lebih tinggi dari nilai normal merupakan kondisi yang menandakan diabetes melitus. Penderita diabetes umumnya tidak mengalami gejala berarti pada awalnya. 

Advertisement

Hanya 20 persen dari penderita yang mengalami gejala klasik seperti sering haus, sering buang air kecil, atau selalu lapar. Sementara, 80 persen lagi merupakan gejala tidak klasik yang sebetulnya sudah menunjukkan komplikasi yakni kesemutan, luka sulit sembuh, gatal-gatal di kemaluan, gangguan penglihatan, dan gangguan ereksi.

“Sebanyak 80 persen penderita diabetes berusia 20-60 tahun, usia yang masih produktif,” kata dokter spesialis penyakit dalam Dyah Purnamasari pada acara Info Sehat FKUI untuk Anda di Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Banyak kematian akibat diabetes terjadi karena komplikasi. Walaupun kadar gula darah sudah normal, ginjal telanjur terganggu misalnya.

“Sebagian besar lagi mengalami gangguan mata, gangguan saraf, strok, dan penyakit jantung koroner,” kata Dyah lagi. 

Faktor risiko diabetes adalah obesitas, kurang olahraga, pola makan kurang sehat, dan riwayat diabetes di keluarga.  Risiko yang dimiliki kerabat dekat penyandang diabetes memang cukup tinggi. 

Anak kandung penderita diabetes, kata Dyah, berisiko memiliki obesitas sentral 19 kali lebih tinggi. Selain itu, anak kandung penderita diabetes memiliki risiko 10 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga diabetes. 

Risiko riwayat keluarga tidak bisa dimodifikasi, tetapi faktor risiko lainnya yang terkait gaya hidup bisa diubah. Masalah berat badan misalnya, dapat diatasi dengan pola makan sehat dan rutin melakukan aktivitas fisik. Hal ini secara langsung akan mencegah diabetes juga.

"Anak penyandang diabetes tidak boleh gemuk dan harus selalu aktif," kata Dyah. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pasar Ikan Gawok Bergeliat Lagi, Kulonprogo Kini Punya Pusat Pengembangan dan Edukasi Perikanan

Kulonprogo
| Jum'at, 21 Februari 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki

Wisata
| Jum'at, 21 Februari 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement