Advertisement
Mengenal Faktor Risiko Diabetes Melitus dari Keluarga

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Diabetes merupakan penyakit yang tidak menular, namun perlu diwaspadai penyebabnya daro orang terdekat yakni keluarga.
Kadar gula darah yang lebih tinggi dari nilai normal merupakan kondisi yang menandakan diabetes melitus. Penderita diabetes umumnya tidak mengalami gejala berarti pada awalnya.
Advertisement
Hanya 20 persen dari penderita yang mengalami gejala klasik seperti sering haus, sering buang air kecil, atau selalu lapar. Sementara, 80 persen lagi merupakan gejala tidak klasik yang sebetulnya sudah menunjukkan komplikasi yakni kesemutan, luka sulit sembuh, gatal-gatal di kemaluan, gangguan penglihatan, dan gangguan ereksi.
“Sebanyak 80 persen penderita diabetes berusia 20-60 tahun, usia yang masih produktif,” kata dokter spesialis penyakit dalam Dyah Purnamasari pada acara Info Sehat FKUI untuk Anda di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Banyak kematian akibat diabetes terjadi karena komplikasi. Walaupun kadar gula darah sudah normal, ginjal telanjur terganggu misalnya.
“Sebagian besar lagi mengalami gangguan mata, gangguan saraf, strok, dan penyakit jantung koroner,” kata Dyah lagi.
Faktor risiko diabetes adalah obesitas, kurang olahraga, pola makan kurang sehat, dan riwayat diabetes di keluarga. Risiko yang dimiliki kerabat dekat penyandang diabetes memang cukup tinggi.
Anak kandung penderita diabetes, kata Dyah, berisiko memiliki obesitas sentral 19 kali lebih tinggi. Selain itu, anak kandung penderita diabetes memiliki risiko 10 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga diabetes.
Risiko riwayat keluarga tidak bisa dimodifikasi, tetapi faktor risiko lainnya yang terkait gaya hidup bisa diubah. Masalah berat badan misalnya, dapat diatasi dengan pola makan sehat dan rutin melakukan aktivitas fisik. Hal ini secara langsung akan mencegah diabetes juga.
"Anak penyandang diabetes tidak boleh gemuk dan harus selalu aktif," kata Dyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto Bahas Agenda Partai di Dalam Rutan KPK
- Tanggapan Wamendagri soal Surat Megawati Minta Kepala Daerah PDIP Tidak Ikut Retret
- Brian Yuliarto Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT Mahasiswa
- 2.460 Personel Gabungan Kawal Aksi Unjuk Rasa di Patung Kuda Hari Ini
- Waspada! OJK Sebut Modus Penipuan Keuangan Semakin Meningkat dan Variatif
Advertisement

Pasar Ikan Gawok Bergeliat Lagi, Kulonprogo Kini Punya Pusat Pengembangan dan Edukasi Perikanan
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- 2 Hari, 3 Anggota PDIP Ditahan KPK karena Kasus Korupsi dan Suap
- Pesawat Bertabrakan di Angkasan ,Dua Orang Dipastikan Tewas
- Pasar Properti di DIY dan Jateng Dinilai Masih Potensial
- Megawati Perintahkan Kepala Daerah yang Diusung PDIP Tidak Mengikuti Retret di Magelang
- Ini Alasan Megawati Larang Kepala Daerah yang Diusung PDIP Mengikuti Retret di Akmil Magelang
- KPK: Harun Masiku Lolos dari OTT Karena Intervensi Hasto Kristiyanto
- Hasto Ditahan KPK, Peluang Besar bagi PDIP Jadi Oposisi
Advertisement
Advertisement