Advertisement
Ini Hasil Penelusuran tentang PPPP, Lembaga Survei yang Menyebut Elektabilitas Prabowo Melampaui Jokowi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Publik dihebohkan dengan sebuah sebuah lembaga bernama Precision Public Policy Polling (PPPP) yang mengaku dari Amerika Serikat dan mengklaim mengadakan survei kandidat capres-cawapres.
Hasilnya adalah keunggulan Prabowo Subianto atas Joko Widodo. Siapa sebenarnya Precision Public Policy Polling?
Advertisement
Di Amerika Serikat ada lembaga polling dengan nama yang mirip, yakni Public Policy Polling dengan alamat website publicpolicypolling.com.
Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) mencoba mengonfirmasi kepada Public Policy Polling lewat surat elektronik. Dalam balasannya, mereka menyatakan tidak mengadakan polling di Indonesia.
"No, we are an American polling company and did not do a poll in Indonesia," kata Tom Jensen dari PPP di AS dalam email balasan, Selasa (9/4/2019).
Sebuah panggilan telepon juga kami sampaikan kepada Jokovic Martinez untuk mengonfirmasi soal hasil survei yang hasilnya sangat berbeda dibandingkan dengan hasil lembaga survei pada umumnya.
Jokovic mengaku mengadakan beberapa polling di Asia terkait dengan pemilu dan pemerintahan. Dengan nada bahasa Inggris yang bukan native speaker, dia menegaskan berbeda dengan Public Policy Polling atau PPP. "I'm actually in Palembang, right now," ujarnya.
Dia malah mempertanyakan hasil polling lembaga-lembaga survei lain. Jokovic juga mengaku melihat langsung kampanye Prabowo.
Dalam penelusuran lewat Google, tidak ditemukan alamat website Precision Public Policy Polling.
Sebelumnya, dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Direktur Operasi PPPP Jokovic Martinez mengatakan dari hasil survei lembaganya itu menyebutkan para responden cenderung memilih penantang petahana yakni Prabowo Subianto. "Dari 3.032 responden, 58% menyatakan bahwa Indonesia sedang dikelola oleh pemerintahan Joko Widodo memburuk. Indonesia dianggap dalam ancaman utang yang makin meningkat naik 69% menjadi Rp4.416 triliun pada 2014-2018," ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Selasa (9/4/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
- Guru Besar UMY: Dukungan Prabowo ke Qatar Bagian Diplomasi RI
- 8.018 SPPG Sudah Beroperasi, Serapan Anggaran Rp15,7 Miliar
- BNPB: Sistem Hujan Disempurnakan Jadi Peringatan Dini Banjir
- BNPB Ingatkan Banjir Bali Bisa Terulang
- DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement
Advertisement