Advertisement
4.000 Bandar Narkoba Mendekam di Lapas Ini...
Ilustrasi penangkapan - Harian Jogja/Gigih M Hanafi
Advertisement
Harianjogja.com, PEKANBARU--Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Riau menyatakan sebanyak 4.046 bandar narkoba menghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di seluruh wilayah tersebut.
Kepala Kanwil Kemenkumham Riau M Diah kepada Antara di Pekanbaru mengatakan angka itu diperoleh berdasarkan rekapitulasi jumlah penghuni tindak pidana khusus di jajaran unit pelaksana teknis pemasyarakatan hingga pekan ini.
Advertisement
"Ada 4.046 bandar narkoba yang saat ini kita tahan. Paling banyak di Lapas Kelas IIA Bengkalis mencapai 1.021 orang," katanya Jumat (5/4/2019).
Bengkalis selama ini dikenal sebagai salah satu pintu favorit jalur penyelundupan gelap narkoba. Para penyelundup memanfaatkan pelabuhan tikus di kabupaten yang berada di pesisir Riau dan berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional Selat Malaka tersebut.
BACA JUGA
Diah tidak memungkiri perang melawan peredaran barang haram oleh Polisi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat berbanding lurus dengan jumlah tahanan para bandar narkoba di wilayahnya.
Selain Bengkalis, ratusan bandar narkoba juga mendekam dibalik jeruji sejumlah daerah pesisir Riau lainnya. Di Dumai, dia mengatakan terdapat 486 bandar narkoba ditahan di Lapas Kelas IIB Dumai.
Selanjutnya 249 di Cabang Rutan Bagan Siapi-Api Rokan Hilir, 367 Lapas Klas IIA Tembilahan, 180 di Rutan Klas IIB Siak Sri Indrapura, 128 di Cabang Rutan Selat Panjang, serta 612 di Lapas Kelas II B Bangkinang.
Lebih jauh, Diah mengatakan jika jumlah bandar yang ditahan ternyata jauh lebih banyak dibanding dengan penyelahguna. "Kalau untuk pengguna sampai hari ini 2.662 orang. Paling banyak ditahan di Peanbaru, 1.112 orang," ujarnya.
Secara umum, Diah mengatakan total terdpat 12.078 tahanan yang menjalani hukuman di 15 Lapas dan Rutan seluruh Riau. Sementara itu, dari angka tersebut 60 persen diantaranya merupakan tahanan bandar, pengedar serta penyalahguna narkoba. "Paling tinggi kasus narkoba di Riau," jelasnya.
Untuk itu, dia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera melokalisir dan memisahkan antara tahanan pidana umum dengan mereka yang terlibat kasus narkoba. Dia menjelaskan saat ini pemerintah telah membangun satu Lapas khusus untuk narkoba, yang kini masih dalam tahap pembangunan dan peningkatan kapasitas organisasi.
"Kami sudah bangun satu Lapas khusus untuk narkoba. Di Rumbai (Pekanbaru). Gedung sudah selesai dan berlanjut tingkatan kapasitas. Tinggal tunggu organisasinya, dalam waktu dekat turun dari MenPAN," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca Jakarta Minggu: Pagi Berawan, Sore Berpotensi Hujan
- Raphinha Borong Gol, Barcelona Kalahkan Osasuna 2-0
- PSG Kembali ke Puncak Ligue 1 Usai Tundukkan Metz 3-2
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Desember 2025, Ada SIM Menor
- Jadwal Terbaru YIA Xpress Minggu 14 Desember 2025
- Cuaca DIY Hari Ini Didominasi Hujan Ringan dan Berawan
- KSPN Malioboro-Pantai Baron Beroperasi, Tarif Rp26.000
Advertisement
Advertisement





