Advertisement
Rencana Penggantian Patung Wonogiri Diprotes, Bupati Buka Ruang Diskusi
Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI--Wacana pemerintah mengganti patung macan di Nambangan dan Kanjeng Ratu Kencana Sari dekat Terminal Giri Adipura, Krisak, Singodutan, Wonogiri, mendapat beragam respons warganet. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, pun membuka ruang diskusi untuk membahas rencana tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menilai kedua patung tersebut tidak memiliki nilai edukasi, filosofi kebangsaan, maupun kedaerahan. Justru patung tersebut dipandang kental dengan nuansa mistis. Namun, warganet menilai pemerintah lebih baik menggunakan anggaran untuk memperbaiki jalan rusak.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Bupati menyatakan pihaknya menerima semua kritikan dan saran warga secara terbuka. Pihaknya bakal menggelar audiensi khusus untuk membahas penggantian patung tersebut. Rencana audiensi tersebut disambut gembira warganet. Selama audiensi belum digelar, mereka terus memberikan komentar melalui sejumlah akun media sosial.
"Aku di perantauan terkenalnya Wonogiri ya bakso. Ganti saja patung glindingan bakso," tulis pemilik akun Instagram @ardhiar_satriawan menanggapi capture berita Solopos.com yang dibagikan @iks_infokaresidenansolo, Jumat (15/3/2019).
"Daripada buat ganti patung, mending buat penerangan jalan saja. Di Jalan Raya Krisak-Pule dikasih lampu warna-warni juga kece," usul @trie_sulastrie.
"Mending buat mengaspal jalan. Jalan Ngadirojo-Batu itu jalannya bergelombang. Aspal sudah retak dan bolong-bolong. Dari dulu enggak pernah diaspal ulang. Padahal itu kan jalur provinsi," sambung @laras123t.
Sementara itu, Bupati Wonogiri mengatakan, perbedaan pendapat sangat wajar terjadi. Menurut dia, cara pandang yang perlu dibangun adalah pembangunan ruang publik bersifat monumental berdasar parameter terukur, seperti nilai filosofis, kesejarahan, edukasi, budaya, atau aspek positif lainnya.
“Berbeda pendapat itu biasa, bagian dari dinamika kehidupan. Namun, perbedaan atau keberagaman pendapat itu harus dibangun dari satu kesadaran bahwa pendapat harus dapat dipertanggungjawabkan,” ucap Bupati Wonogiri kepada Solopos.com.
Joko Sutopo mengatakan, sengaja melempar wacana penggantian patung di Selogiri ke publik agar mendapat respons warga. Dari hal tersebut Pemkab bisa mendapat masukan dan kritikan warga. Respons tersebut akan menjadi bahan pertimbangan Pemkab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
- Banjir Demak, Selat Muria Dipastikan Tidak Akan Muncul Lagi
Advertisement
Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Ini Dia Total 7 Tol yang Digratiskan Saat Mudik Lebaran, Salah Satunya Tol Jogja-Solo
- The Alana Hotel Malang Siapkan Paket Khusus Libur Lebaran 2024
- Bidik Perampasan Aset Rafael Alun di Simprug, KPK Ajukan Kasasi
- Bantuan Beras Akan Dilanjutkan hingga Akhir Tahun, Presiden Jokowi: Tapi Saya Enggak Janji
- Mudik Lebaran 2024, Batas Kecepatan Melewati Tol Jogja-Solo 40 Km per Jam
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- Terseret Kasus Pencucian Uang, KPK Cegah Windy Idol ke Luar Negeri
Advertisement
Advertisement