Advertisement

Erupsi Merapi: Dibandingkan 2006, Awan Panas Saat Ini Jauh Lebih Sedikit

Uli Febriarni
Sabtu, 02 Maret 2019 - 20:37 WIB
Budi Cahyana
Erupsi Merapi: Dibandingkan 2006, Awan Panas Saat Ini Jauh Lebih Sedikit Aktivitas Merapi pada Sabtu (2/3/2019). - Instagram/BPPTKG

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gunung Merapi terpantau delapan kali meluncurkan awan panas Sabtu (2/3/2019). Meski demikian, jumlah itu jauh lebih sedikit ketimbang jumlah awan panas yang diluncurkan pada 2006 lalu.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan jarak dan jumlah luncur awan panas tergantung material magma dan gas. Pada saat akumulasi dari dalam jumlahnya banyak, luncuran awan panas yang muncul banyak. Begitu pula jika magma dan gas sedikit, luncuran awan panas yang terjadi sedikit.

Advertisement

Sejak 29 Januari hingga saat ini, telah terjadi 22 luncuran awan panas. Menurut Hanik, jumlah itu masih relatif kecil, dibandingkan dengan aktivitas Merapi pada 2006 yang luncurannya terjadi sampai puluhan kali dalam sehari.

“Kami tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan BBPTKG, yakni mematuhi jarak aman 3 km dari puncak,” kata dia, Sabtu (2/3/2019).

Sabtu ini, awan panas kali pertama meluncur pukul 04.51 WIB, kemudian 04.54 WIB, 05.03 WIB, 05.07 WIB, 05.10 WIB dengan jarak luncur terjauh mencapai 2 km. Luncuran berikutnya terjadi pukul 05.33 WIB dan 05.40 WIB dengan jarak luncur 800 meter dan 900 meter.  Pada pukul 13.25 WIB, menurut akun Twitter BPPTKG, awan panas kembali meluncur sejauh 1,1 km ke arah Kali Gendol.

Akibat dari awan panas tersebut, hujan abu tipis turun di bebarap daerah di sekitar Merapi. Misalnya di Srunen, Kalitengah Lor, Turgo, Sleman.

Hanik menambahkan jarak luncur awan panas masih dalam radius aman untuk masyarakat.

“Jarak aman masih 3 kilometer, kami belum akan menambah. Ancaman bahaya 4,5 kilometer, jika nanti jarak luncur di luar mencapai 3 kilometer, kami akan kaji lagi,” kata dia, di kantor BPPTKG, Sabtu.

*Judul berita ini telah dikoreksi pada pukul 20.46 karena tidak akurat. Mohon maaf dan terima kasih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement