Advertisement

Kendalikan Populasi, Puluhan Kucing di Boyolali Dikebiri

Akhmad Ludiyanto
Sabtu, 16 Februari 2019 - 10:17 WIB
Nina Atmasari
Kendalikan Populasi, Puluhan Kucing di Boyolali Dikebiri Petugas melakukan operasi sterilisasi kepada kucing peliharaan di Puskeswan Mojosongo, Boyolali, Rabu (13/2/2019). (Istimewa - Dokumentasi Pemkab Boyolali)

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI–Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mengebiri puluhan kucing peliharaan warga Boyolali melalui program sterilisasi yang dilakukan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan)setempat.

Sterilisasi kucing ini untuk mengendalikan populasi serta mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti rabies, toksoplasma, dan leptospirosis.

Advertisement

Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Disnakkan Boyolali, Afiany Rifdania, mengatakan meskipun pihaknya tidak memiliki data valid, namun populasi kucing dirasakan meningkat dan bisa membahayakan.

Kucing liar atau kucing yang tidak terawat biasanya memakan makanan sisa yang kotor sehingga bisa menularkan penyakit. Jika mereka berinteraksi dengan kucing peliharaan, penyakit tersebut dapat menular kepada manusia.

“Kami memang tidak punya data kucing di Boyolali, baik yang dipelihara maupun liar. Tapi setidaknya melalui wawancara dokter hewan terhadap pemilik hewan mengenai jumlah kucing yang dipelihara, jumlahnya bertambah dari waktu ke waktu sehingga perlu dikendalikan. Kalau banyak, kemungkinan interaksinya dengan kucing liar semakin tinggi dan risiko penyakit juga lebih besar,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (14/2/2019).

Sterilisasi ini sudah dilakukan di Pusat Kesehatan Hewan (puskeswan) Karanggede, Ampel, Ngemplak, dan Mojosongo terhadap puluhan kucing peliharaan warga.

Kegiatan akan dilanjutkan di Simo 27 Januari mendatang. Kegiatan dilakukan bekerja sama dengan pemilik pet shop (toko hewan peliharaan) dan di bawah pengawasan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jateng IV.

Subsidi

“Pemilik hewan yang berminat, harus mendaftarkan kucing yang akan disterilisasi ke pet shop, lalu operasinya dilakukan di puskeswan sesuai jadwal. Pelaksanaan paling akhir nanti di Puskeswan Simo tanggal 27 Februari dan pendaftarannya di pet shop ditutup 25 Februari. Total dari kegiatan ini nanti ada sekitar 50 kucing yang disterilisasi,” ungkapnya.

Dalam program sterilisasi bersubsidi ini, Pemkab memberi keringanan biaya operasi senilai Rp175.000 untuk kucing betina (biaya normal Rp250.000), dan Rp350.000 untuk kucing jantan (biaya normal Rp500.000-600.000).

Salah satu pemelihara kucing, Wulan, warga Boyolali Kota senang bisa mengikuti program sterilisasi bersubsidi tersebut. Pemilik sepuluh ekor kucing ini biasanya melakukan sterilisasi dengan biaya mandiri.

“Daripada kucing dibuang kan kasihan. Dengan program sterilisasi bersubsidi ini sekaligus bisa cek kesehatan kucing,” terang Wulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pembangunan ITF Bawuran Capai 40 Persen, Pemkab Optimis Rampung Mei 2024

Bantul
| Kamis, 25 April 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement