Advertisement

Tidak Harus Ada Fatwa, MUI: Kasih Sayang itu Sepanjang Hari

Newswire
Kamis, 14 Februari 2019 - 14:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Tidak Harus Ada Fatwa, MUI: Kasih Sayang itu Sepanjang Hari Swiss-Belboutique Yogyakarta menawaekan sajian romantis saat Valentine./Ist - Swiss/Belboutique Yogyakarta

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia atau MUI menegaskan tidak perlu diterbitkan fatwa haram soal hari Kasih Sayang atau Hari Valentine yang dirayakan setiap 14 Februari. MUI berpendapat, perayaan kasih sayang menjadi kesadaran bagi masyarakat Indonesia sendiri.

Sekjen MUI Anwar Abbas mengatakan, fatwa haram tentang hari Valentine belum terlalu penting untuk dikeluarkan. "Kalau bagi saya tidak harus ada fatwa, yang penting kita sebagai bangsa harus punya jati diri, yang kita banggakan jati diri kita, kita adalah bangsa yang bermoral, berakhlak, beradab, bertata krama, beraturan dan ada ketentuan sosial," kata Anwar Abbas saat dihubungi Suara.com, Kamis (14/2/2019).

Advertisement

Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu juga menyebut belum ada permintaan resmi dari masyarakat kepada MUI untuk segera membuat fatwa haram valentine. "Karena yang minta untuk difatwakan belum ada juga, kalau saya tidak salah ya, yang minta tertulis resmi itu belum ada. Kalau bicara melalui media ya memang sudah, tapi nanti kalau ada yang menyampaikannya ya kita pelajari," jelasnya.

Anwar Abbas menilai seharusnya Velentine dirayakan 365 hari setiap tahunnya. Valentine yang dimaksud, bagaimana sesama manusia saling mengasihi.

Hari Kasih sayang semacam Valentine, menurutnya bukan hanya pada 14 Februari saja tetapi setiap hari. "Kalau Valentine itu kan hanya satu kan ya, kalau bagi MUI itu 365 hari, setahun. Setiap hari itu orang Islam harus membina dan menjalin kasih sayang dengan sesama, bukan percintaan maksudnya ya, harus sepanjang hari" katanya.

Hal ini juga berlaku untuk semua pemeluk agama di Indonesia, tidak hanya umat Muslim saja. Semangat ini dinilainya sejalan dengan gerakan revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Ya rasa tidak hanya orang Islam ya, semua warga negara Indonesia itu menurut saya kalau kata Pak Jokowi kan kita bisa melakukan revolusi mental, artinya kita harus menjadi bangsa yang berakhlak, bermoral, dan beradab," terangnya.

Sebelumnya salah satu tokoh ormas Front Pembela Islam, Novel Bamukmin mendesak MUI untuk segera membuat fatwa haram hari valentine karena dianggap sebagai budaya barat dan ajang maksiat. "Karena cenderung valentine ini hanya maksiat ria berbuat kemungkaran dan ini sangat berbahaya. Kita minta kepada Majelis Ulama Indonesia untuk segera mengeluarkan pernyataan sikap yang jelas bahwa haram dan larangan merayakan hari valentine," kata Novel kepada Suara.com, Kamis (14/2/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Luas Panen Padi Berkurang 1.500 Hektare, Dialihkan ke Palawija

Bantul
| Kamis, 30 November 2023, 22:37 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement