Advertisement

Tim Pendamping Tetap Yakin Agni adalah Penyintas Kekerasan Seksual & Menolak Penggunaan Kata “Damai”

Herlambang Jati Kusumo
Rabu, 06 Februari 2019 - 20:40 WIB
Budi Cahyana
Tim Pendamping Tetap Yakin Agni adalah Penyintas Kekerasan Seksual & Menolak Penggunaan Kata “Damai” Jumpa pers dugaan kekerasan seksual di Kantor Rifka Annisa, Rabu (6/2/2019). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Tim pendamping dan kuasa hukum Agni (nama samaran mahasiswi UGM) serta Agni keberatan, menolak, dan terganggu dengan penggunaan kata “damai” dalam dugaan kekerasan seksual yang menimpa Agni saat KKN UGM, Juni 2017 lalu. Tim pendamping tetap yakni Agni menjadi korban kekerasan seksual.

Direktur Rifka Annisa Suharti mengatakan diksi damai menjadi pemicu anggapan bahwa Agni menyerah dengan perjuangannya. “Kemudian menegasikan tahapan demi tahapan perjuangan Agni mengusahakan kebenaran dan keadilan untuk dirinya, dan membuat capaian-capaian perubahan yang dibuat oleh Agni dan gerakannya selama hampir satu setengah tahun seolah tampak tak membuakan hasil,” ujar Suharti dalam jumpa pers di kantor Rifka Annisa, Rabu (6/2/2019).

Advertisement

Dia yakin kejadian yang dialami oleh Agni merupakan kekerasan seksual, yaitu tindakan seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban.

Dalam proses pendampingan bagi perempuan penyintas kekerasan, Rifka Annisa mengedepankan prinsip-prinsip pendampingan seperti keamanan dan keselamatan bagi perempuan penyintas, pemberdayaan,  dan self determination/pengambilan keputusan oleh penyintas kekerasan. Suharti mengatakan tujuan utama dalam proses pendampingan adalah terpenuhinya rasa keadilan bagi penyintas kekerasan. “Untuk mencapai hal itu, suara penyintas menjadi penting untuk didengarkan.”

Menurut Suharti, penyelesaian nonlitigasi yang diambil oleh Agni dan tim hukum pada Senin (4/2/2019) merupakan pilihan yang tidak mudah untuk diambil.

Suharti mengatakan Agni telah berjuang agar kasus kekerasan seksual ini dapat ditangani oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM.

Kemudian, pada Senin (21/1/2019) Agni diberi tahu hasil kerja Komite Etik yang akhirnya berujung pada penyelesaian kasus Agni dan HS, rekan Agni dari Fakultas Teknik yang diduga menjadi pelaku kekerasan seksual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement