Advertisement
Bawal Putih di Pesisir Kulonprogo Mulai Sulit Dicari

Advertisement
Harianjogja.com, WATES--Sejumlah nelayan bawal putih di pesisir Kulonprogo khawatir tidak bisa menjual hasil tangkapan ikannya dalam waktu dekat karena masih meliburkan diri akibat gelombang tinggi. Padahal menjelang Tahun Baru Imlek, kebutuhan masyarakat akan bawal putih tengah meningkat.
Sebagaimana diketahui, bawal putih merupakan komoditas yang dicari, khususnya oleh masyarakat yang merayakan Imlek. Mendekati Imlek yang jatuh pada 5 Februari mendatang harga ikan tersebut melonjak. Ikan berkualitas baik bisa mencapai Rp400.000 per kilogram.
Advertisement
Namun demikian, bagi para nelayan khususnya di pesisir selatan Kulonprogo, peluang mendapatkan keuntungan tersebut sukar diperoleh. Pasalnya kondisi cuaca yang tidak menentu mengakibatkan kenaikan gelombang laut, sehingga membuat mereka tak berani menangkap ikan.
Seorang nelayan di Pantai Congot, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Suroto, mengaku khawatir, jika kondisi ini terus berlanjut, dia beserta rekan-rekannya akan lebih lama menganggur. Dampaknya menjadi kesulitan untuk menafkahi keluarga. Sementara saat ini bawal putih sedang bagus-bagusnya, selain karena harga tengah naik, juga memang telah memasuki musim ikan tersebut.
Suroto mengungkapkan menjelang perayaan Imlek harga jual ikan Bawal Putih sangat menjanjikan. Namun begitu karena sedang libur melaut, Suroto tidak bisa segera menikmati keuntungan dari ikan tersebut. "Saat ini harga sedang bagus tapi kami tidak bisa melaut, ya jadi kegelisahan tersendiri buat kami," ucap Suroto, Minggu (27/1/2019).
Hal senada diungkapkan nelayan lain, Sukaca. Bahkan dia mengaku sudah 10 hari tidak melaut. Selain karena gelombang tinggi, beberapa hari terakhir hembusan angin juga sedang kencang.
Sukaca menjelaskan gelombang tinggi ini membuat perahu nelayan tidak mampu menembus pucuk gelombang. Cara- satu-satunya yakni menunggu cuaca bersahabat. Jika memaksan diri, lanjutnya risiko laka laut bakal berpotensi lebih besar.
"Masih nunggu, mungkin minggu depan aja kalau cuaca udah membaik," kata Sukaca.
Sukaca mengaku dia beserta rekan sesama nelayan saat ini lebih memilih untuk menjala ikan di sungai. Selain itu dirinya juga mengumpulkan sampah plastik dari laut untuk kemudian dijual. "Kadang ada pengepul atau tukang rongsok yang datang kesini, ya lumayan lah, yang penting halal," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement