Advertisement
Ada Ikan Berkepala Mirip Buaya, Warga Singkawang Geger
Advertisement
Harianjogja.com, SINGKAWANG--Warga Singkawang, Kalimantan Barat dibuat geger dengan penemuan ikan berkepala mirip buaya.
Kepala UPT Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Singkawang, Rustam Effendy di Singkawang mengatakan, penemuan seekor ikan berkepala mirip buaya itu ketika dia bersama anak buahnya sedang membersihkan saluran air.
Advertisement
"Sewaktu pembersihan parit sedang berjalan, anak buah saya melihat ada seekor ikan sedang berenang," kata Rustam.
Tetapi, sewaktu ikan tersebut akan ditangkap, ikan tersebut sempat lari. "Anggota ke kanan, dia [ikan] ke kiri. Begitu seterusnya," ujarnya.
Namun, upaya yang dilakukan tak sia-sia, akhirnya anak buahnya berhasil menangkap seekor ikan berkepala aneh tersebut. "Anehnya, sewaktu ditetak pakai parang, badan ikan tersebut tidak apa-apa, bahkan sisiknya pun tidak tergores sama sekali, keras kulitnya," ungkapnya.
Sekarang ini, ikan berkepala aneh itu sedang dibawa oleh anak buahnya. "Tidak tahulah mau diapakan. Sewaktu dibawa pakai mobil pun, ikannya masih menggelepar," katanya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang, Dani Arief Wahyudi menduga, jika ikan yang ditemukan merupakan ikan sejenis predator yang berasal dari perairan daerah tropis Amerika Selatan. "Ikan ini dinamakan ikan Arapaima Gigas," katanya.
Jika dibiarkan, cukup berbahaya karena bisa mendominasi spesies lokal. Arapaima Gigas yang merupakan ikan air tawar terbesar di dunia dari perairan daerah tropis Amerika Selatan itu dinilai berbahaya bila dibudidayakan di Indonesia.
Habitat asli spesies ikan Arapaima ini berasal dari Sungai Amazon yang mempunyai iklim tropis. "Sehingga penyebarannya ada pada daerah iklim tropis, di antaranya Indonesia, Australia bagian utara, Papua Nugini, dan tentu Amerika Selatan," ucap Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan KKP, Rina.
Dengan demikian, peluang penyebaran di Indonesia cukup tinggi. Sebab, pada prinsipnya penyebaran secara alami bisa terjadi pada daerah yang beriklim sama dengan habitat aslinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com, antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Advertisement
Advertisement