Advertisement
Hasil Pemeriksaan Baiq Nuril Dikembangkan
Ilustrasi pelecehan seksual - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, MATARAM - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mengembangkan hasil pemeriksaan Baiq Nuril, mantan tenaga honorer SMAN 7 Mataram, yang melaporkan mantan kepala sekolahnya, M, terkait rekaman pembicaraan bernada asusila.
Kabid Humas Polda NTB AKBP I Komang Suartana yang dihubungi di Mataram, Senin, mengatakan langkah pengembangan dari hasil pemeriksaan Baiq Nuril pada Jumat (23/11/2018) lalu, mengarah ke pemeriksaan sejumlah saksi.
Advertisement
"Hasil pemeriksaan Baiq Nuril Jumat [23/11/2018] kemarin, masih dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi," kata Suartana.
Kabarnya, penyidik yang menangani laporan Baiq Nuril, yakni dari Subdirektorat IV bidang Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Reskrimum Polda NTB, sedang melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi yang memiliki peran penting dalam rentetan kasusnya.
Pertama adalah Imam Mudawin, rekan kerja Baiq Nuril Maknun saat masih menjadi tenaga honorer di SMAN 7 Mataram, yang diduga mendistribusikan rekaman pembicaraan Baiq Nuril dengan M.
Peran Imam Mudawin ini sebelumnya pernah terungkap dari hasil pemeriksaan Tim Digital Forensik Subdit IT Cyber Crime Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri dari barang bukti digital yang disita tim penyidik Polres Mataram.
Kemudian saksi kedua adalah mantan Bendahara SMAN 7 Mataram, L, sosok perempuan yang ditampilkan M dalam rekaman pembicaraan asusilanya dengan Baiq Nuril.
Namun saat wartawan mengonfirmasi terkait pemeriksaan kedua saksi tersebut, Suartana mengaku tidak mengetahuinya secara jelas.
"Hari ini belum terima laporan siapa-siapa yang diperiksa, coba nanti saya konfirmasi lagi ke penyidik," ujarnya.
Baiq Nuril melalui tim pengacaranya pada Senin (19/11/2018) melaporkan M dengan dugaan pelanggaran Pasal 294 Ayat 2 KUHP tentang perbuatan cabul dalam sebuah relasi kerja.
Dalam laporannya, Baiq Nuril turut mencantumkan salinan putusan Pengadilan Negeri Mataram pada 26 Juli 2017 yang menyatakan bebas dari seluruh tuntutan jaksa terkait rekaman pembicaraannya dengan M, tidak memenuhi pidana pelanggaran Undang-Undang Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Bahkan dalam laporannya turut tersirat pengakuan M saat dihadirkan sebagai saksi di persidangan tingkat pertama, yang menyatakan bahwa dia memang telah melakukan perbuatan asusila ke Baiq Nuril.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Ini Peta Kerawanan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Gunungkidul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Rusia Sambut Baik Bergabungnya Timor Leste ke ASEAN
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 30 Oktober 2025
- BMW R18 Paus Terjual Rp2,2 Miliar di Lelang Amal
- Jadwal KA Prameks, Kamis 30 Oktober 2025
- Yandex Search AI, Cara Akses Mesin Pencari Cerdas Bertenaga LLM
Advertisement
Advertisement



