Advertisement
Igor Korobov, Kepala Badan Intelijen Rusia yang Terkena Kasus Racun Saraf Meninggal Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kepala badan intelijen militer Rusia, yang dituding bertanggung jawab atas peracunan eks mata-mata Rusia, Igor Korobov meninggal dunia. Ia dikabarkan meninggal karena penyakit yang sudah lama dideritanya.
Badan intelijen militer Rusia, GRU, dianggap bertanggung jawab atas peracunan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya pada Maret 2018 oleh Pemerintah Inggris.
Advertisement
Selain itu, GRU juga dituding mencoba meretas badan pengawas senjata kimia global oleh Pemerintah Belanda dan dituduh meretas Pilpres AS pada 2016 oleh Pemerintah AS.
Dilansir dari Reuters, Kamis (22/11/2018), Igor Korobov meninggal dunia pada Rabu (21/11/2018). Namun, tidak disebutkan penyakit apa yang dideritanya.
Sebelum meninggal, nasib Korobov sebenarnya sudah menjadi spekulasi karena dia sempat dipanggil oleh Presiden Rusia Vladimir Putin setelah kasus Skripal terjadi. Korobov disebut mendapat kritik keras setelah Skripal dan putrinya mampu bertahan hidup dan GRU menjadi sasaran kritik di media Barat.
AS juga memasukkan Korobov dalam daftar hitam yang berisi orang-orang yang dinilai telah membantu Pemerintah Rusia dalam mengganggu keamanan siber.
Korobov tidak hadir dalam upacara ulang tahun GRU di Moskow pada bulan ini. Saat itu, Putin memuji kemampuan GRU yang dinilai luar biasa dan unik serta selalu siap mengorbankan apapun untuk negaranya.
Kasus peracunan terhadap Skripal dan putrinya di Salisbury, Inggris menjadi perhatian dunia karena keduanya ditemukan dalam keadaan tidak sadar di ruang publik. Belakangan, diketahui bahwa racun yang digunakan adalah Novichok, yakni racun saraf yang sangat kuat dan turut digunakan pada Perang Dunia II.
Pada 2004, Skripal ditahan badan intelijen Rusia karena dituding mengkhianati rekan-rekannya sesama agen Rusia ke badan intelijen Inggris. Namun, pada 2010 dia mendapat pengampunan dari Presiden Dmitry Medvedev sebagai bagian dari sebuah program pertukaran mata-mata.
Kasus ini berbuntut pada pengusiran 23 diplomat Rusia oleh Inggris.
Adapun Korobov adalah veteran tentara Soviet dan bergabung dengan GRU sejak 1985. Sementara itu, GRU adalah 1 dari 3 badan intelijen utama Rusia, selain Federal Security Service yang pengawasannya lebih untuk urusan dalam negeri dan SVR Foreign Intelligence Service.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
- Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement