Advertisement

Promo November

Ditolak di Bogor karena Diduga Berbau HTI, Acara Kekhalifahan Islam se-Dunia Pindah ke Jakarta

Newswire
Rabu, 14 November 2018 - 21:04 WIB
Bhekti Suryani
Ditolak di Bogor karena Diduga Berbau HTI, Acara Kekhalifahan Islam se-Dunia Pindah ke Jakarta Undangan Syiar dan Silahturahmi Kekhalifahan Islam se- Dunia 1440 H - Suara.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Setelah ditolak di Bogor acara Kekhalifahan Islam se-Dunia bakal berpindah ke Jakarta.

Acara Syiar dan Silahturahmi Kekhalifahan Islam se- Dunia 1440 H akan digelar di Masjid Akbar, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu dan Minggu (17-18/11/2018) besok. Sebelumnya acara tersebut ditolak di Bogor.

Advertisement

Dalam undangan yang diterima Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Rabu (14/11/2018), acara tersebut akan diikuti 3.000 orang. Isi acaranya tabligh akbar, silahturahmi, diskusi dan jalan sehat.

"Dalam rangka pelaksanaan agenda 4 tahunan Jamaah Khilafatul Muslimin, kami panitia Syiar dan Silahturahmi Kekhalifahan Islam se- Dunia 1440 H akan melaksanakan acara syiar dan silahturami," begitu potongan tulisan tersebut.

Hanya saja sampai kini Suara.com belum berhasil mengkonfirmasi kepastian digelarnya acara tersebut ke pihak panitia. Begitu juga belum berhasil menghubungi pihak Masjid Akbar, Kemayoran.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Bogor tidak akan memberikan izin acara 'Syiar dan Silaturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia' yang akan digelar di Az-Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, pekan depan.

Kapolres Bogor AKBP AM Dicky mengatakan, pihaknya sempat menerima permohonan izin dari pihak panitia acara yang bertema 'Titik Awal Kebangkitan Islam Dunia' itu. Namun, secara tegas pihaknya tidak akan mengizinkan acara tersebut.

Menurutnya, acara tersebut erat kaitannya dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena disinyalir mendakwahkan doktrin negara berbasis kekhilafahan kepada para pengikutnya.

"Sangat berkaitan erat dengan khilafah untuk mengganti sistem pemerintahan NKRI dari Pancasila, demokrasi menjadi khilafah," ungkap Dicky.

Selain itu, kata dia, acara tersebut juga berpotensi menimbulkan benturan dengan masyatakat Bogor karena banyak yang tidak setuju. Untuk itu, pihaknya tidak segan membubarkan secara paksa jika tetap digelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan

Kulonprogo
| Sabtu, 23 November 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement