Advertisement
Kuasa Hukum Rizieq Shihab Beberkan Indikasi Operasi Intelijen Kasus Bendera

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Eggi Sudjana, Kuasa hukum Imam Besar Habib Rizieq Shihab membeberkan beberapa indikasi adanya operasi intelijen dalam kasus adanya pemasangan bendera berkalimat Tauhid di kediaman kliennya di Arab Saudi.
Habib Rizieq, dikatakan Eggi, mendapatkan informasi adanya operasi intelijen di balik kasus itu dari relasi media-media di Arab yang sudah dibangun sejak lama.
Advertisement
"Menurut pikiran Habib, itu masih ada perasaan-perasaan yang tidak suka kepada Habib," kata Eggi dalam acara diskusi di D'Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (11/11/2018).
Menurut Eggi, banyak pihak yang ingin mencoba untuk mencari-cari kesalahan Rizieq Shihab. Salah satunya, dengan melakukan pemasangan bendera Tauhid di kediamannya di Arab.
Selain itu, indikasi lainnya, Eggi menjelaskan, pihaknya meyakini adanya operasi senyap mata-mata itu lantaran merangkai dari beberapa kejadian-kejadian sebelum terjadinya pemasangan bendera itu. Salah satunya adanya pernyataan dari Politikus PSI Guntur Romli kepada Habib Rizieq.
"Kalau kami mau cermati sebelum kejadian ini sih baru analisa saya belum dapat informasi, itu Guntur Romli (Politikus PSI) nantang coba kibarin bendera Tauhid di Saudi," ujar Eggi.
"Itu saya ingat betul kurang lebih seminggu sebelum kejadian, terus kejadian. Nah, menurut teori kontra intelijen kalau kami mau kontra terhadap itu, ini udah bagian operasi intelijen yang sudah disepakati," papar Eggi.
Habib Rizieq sendiri sempat diperiksa otoritas Arab Saudi lantaran ditemukannya bendera bertuliskan Tahuhid di kediamannya. Pentolan FPI itu sempat diperiksa satu malam oleh kepolisian Arab sebelum dipulangkan.
Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) merespons tudingan yang menyebut pihaknya berada di balik skenario kasus pemasangan bendera bertuliskan Arab di kediaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq di Arab Saudi. BIN dengan tegas menyebut jika tudingan itu adalah hoaks dan fitnah, lantaran tak bisa dibuktikan kebenarannya.
“Jadi, tuduhan bahwa BIN merekayasa penangkapan HRS (Habib Rizieq Shihab) oleh polisi Saudi adalah hoaks,” kata Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul, Cek di Sini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement