Advertisement
Terkait Pembakaran Bendera Tauhid, Ini Kata Ketua DPP PKB

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding ikut berkomentar mengenai insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid. Oknum anggota Banser NU membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid yang diduga identik dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat perayaan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat. Organisasi HTI sendiri telah dibubarkan pemerintah karena dinilai bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengaku sudah melihat aksi pembakaran bendera tersebut dalam video yang viral di media sosial. Ia menilai oknum anggota Banser bukan membakar bendera bertuliskan tauhid, tetapi membakar bendera HTI.
Advertisement
"Sebenarnya Banser ini ingin membakar, yang saya tahu lho ya, ingin membakar bendera HTI, jadi bukan kalimat Lailahailallah. Saya rasa itu bukan. [Pembakaran] bendera HTI sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap NKRI karena mereka menganggap [HTI] salah satu organisasi yang membahayakan NKRI. Ini menurut [Banser] mereka loh ya," kata Karding saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merasa aksi tersebut menjadi polemik karena dinarasikan seolah-olah oknum Banser membakar bendera berkalimat tauhid. Padahal, yang dibakar ialah bendera HTI. Ia pun meminta Banser dapat bersikap lebih bijak ke depannya.
BACA JUGA
"Saya tahu persis pasti Banser niatnya nggak mungkin lah yang namanya membakar [bendera] Lailahailallah. Mereka juga orang yang paham beragama. Jadi pasti nanti meski dalam rangka kecintaan terhadap NKRI. Niatnya itu kepada HTI bukan kepada kalimat tauhid," ujar Karding.
"Saya berharap ke depan ada langkah yang bijak yang bisa merespon setiap sikap atau pendapat dan kita orang NU kan harus pake cara NU untuk menyikapi sesuatu. Menurut saya semangat lalu tekad untuk menjaga NKRI sekali lagi supaya dilakukan dengan langkah yang betul berhati-hati," sambugnya.
Lebih lanjut, Karding mempersilahkan aparat penegak hukum memproses oknum yang diduga melakukan pembakaran bila benar ada unsur pidananya. Selanjutnya, ia menyarankan Banser memberikan klarifikasinya kepada khalayak luas agar tidak terjadi kegaduhan.
"Begini saja, dilihat ini unsur hukumnya kalau ada ya diproses aja, itu satu. Saya kira mita salah paham. Yang kedua Ansor harus memberikan pernyataan resmi atau menyampaikan permintaan maaf atas kejadian itu dan mohon dipahami niatnya bukan untuk membakar bendera kalimat [tauhid]. Jangan sampai itu dikelola menjadi isu politik karena bahaya untuk Ansor. Saya ini bicara sebagai orang NU ya," tutur Karding.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Advertisement

Wakil Dubes Australia Tinjau Pusat Rehabilitasi YAKKUM di Sleman
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Polres Metro Jakpus Kerahkan 1.743 Personel Amankan Demo BEM SI
- Gelar Juara F1 2025 Terbuka Lebar untuk Verstappen
- Mengenal Deepavali (Festival Cahaya) Dirayakan pada 20 Oktober 2025
- WhatsApp Blokir Chatbot Serbaguna Mulai 15 Januari 2026
- Prediksi Persis Solo vs Malut United, Laga Sengit di Stadion Manahan
- Korsel-AS Hampir Capai Kesepakatan Dagang
- Lisa Mariana Jadi Tersangka, Ayu Aulia Bilang Alhamdulillah
Advertisement
Advertisement