Advertisement

Duh... Honor Ribuan Penari Ratoh Jaroe di Opening Ceremony Asian Games Diduga Bermasalah

Nina Atmasari
Kamis, 20 September 2018 - 12:37 WIB
Nina Atmasari
Duh... Honor Ribuan Penari Ratoh Jaroe di Opening Ceremony Asian Games Diduga Bermasalah Penari membawakan tari Saman saat Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8). - Ist/ INASGOC Rosa Panggabean.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Siapapun warga Indonesia pasti masih ingat gemerlapnya pembukan Asian Games 2018. Dimulai dari video aksi motor Presiden Joko Widodo, penampilan tarian Ratoh Jaroe oleh ribuan penari hingga penampilan sejumlah artis Nusantara.

Namun, setelah berlalu, kabar tidak mengenakkan muncul. Honor ribuan penari yang tampil membawakan tarian Ratoh Jaroe diduga bermasalah.

Advertisement

Informasi ini seperti ditulis oleh akun twitter Tim Kardashian @timothylumare. Pada Rabu (19/9/2018) ia menulis "Kasihan anak2 yang latihan nari Asian Games. Latihan 5 bulan mestinya dapat honor 2jtan, pas terima dari sekola cuma 500ribu. Coba KPK cek dulu lah uang itu lari kemana".

Postingan itu langsung mendapatkan banyak tanggapan. Sebagian besar tanggapan dari tweet itu menghujat panitia pihak pemotong honor tersebut.

Namun, ada pula penuturan akun yang menyebut sebagai salah satu penari tersebut.

Akun @azaleastina salah satunya. Ia menulis "Aku salah satu penarinya dan sampe skrg blm dikasih. Tadi sudah di-brief sekolah bahwa 40 rb/latihan (kita 13x latihan) itu sudah kesepakatan kepala sekolah di dki."

Ada pula akun bernama @gapake_username. Ia ikut menjawab postingan awal dengan menyertakan penjelasan. Menurutnya, di dalam kontrak tersebut tidak tertulis bahwa setiap anak akan mendapat upah sebesar yang disebutkan.

"Bantu jawab kak, saya salah satu penari di acara tersebut didalam kontrak tersebut tidak tertulis bahwa tiap anak dapet sekian upah kak".

Ia mengaku pernah mempertanyakannya namun tidak mendapat tanggapan yang memuaskan. "Gimana ya kak, bukannya kita ga mau ngelawan pihak sekolah kalau kita dapet segitu doang, tapi ya karna tiap kali kita tanya kenapa kita dapet segitu pasti jawabannya untuk transportasi, atau konsumsi dll, tapi giliran kita minta datanya secara utuh mereka hanya diam.
Oh iya kak, ga semua sekolah itu baginya 500K, malah sekolah tetangga dapet 800-900K/anak," tulisnya.

Masih rangkaian twit tersebut, akun itu juga mengunggah foto tangkapan layar tentang penjelasan pembayaran operasional penari Pembukaan Asian Games 2018. Di dalamnya di antaranya menyebutkan ada 2.000 siswa SMA di Jakarta yang dilibatkan dalam tarian Ratoh Jaroe asal Aceh tersebut. Persiapan yang dilakukan oleh penari sangat memelahkan yakni berlatih di sekolah dan paling tidak telah melakukan 15 kali gladi di luar sekolah. Oleh karena itu, panitia memberikan sejumlah uang operasional kepada mereka.

Panitia pelaksana menjelaskan bahwa uang operasional yang diberikan adalah Rp200.000 per penari setiap kali latihan. Uang tersebut digunakan untuk mendukung persiapan dan latihan penari. Mekanismenya adalah panitia melakukan transfer bank ke rekening sekolah atau penari. Panitia telah memastikan pembayaran uang operasonal telah dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada bulan April, Juli dan terakhir 17 September lalu.

Selanjutnya, sang penari mengungkapkan dirinya hanya bisa menerima apa yang diberikan. "Tolong ya kak dibantu , bukannya saya ga bersyukur dapet segitu atau gimana, saya dapet 300K atau kurang juga saya terima ya asal dalam pemakaiannya itu transparan, ga cuman ditutupi dengan alasan ini itu. Terima kasih kak ," tambahnya.

Polemik tentang pembayaran honor ini mengundang reaksi hingga warganet, Hingga Kamis (20/9/2018) siang, postingan @timothylumare telah dibagikan ulang oleh 3.704 akun dan mendapatkan 1.305 suka. Ada 196 akun berkomentar tentang twit tersebut.

Salah satu yang berkomentar adalah akun @herry_zudianto yang diketahui milik mantan Walikota Jogja, Herry Zudianto. Ia prihatin dengan munculnya kabar tersebut, sebab bisa merusak karakter anak-anak.

"Aduh ... ingkari janji sama anak2 itu menjadi bagian dari merusak karakter anak2 krn mengajari anak2 bhw janji itu tdk harus ditempati. #AyoJujurBarengan," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement