Advertisement
Partai Demokrat Bantah Bermain di Dua Kaki
Ilustrasi Partai Demokrat. - Harian Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Meskipun sudah jelas dukungan Partai Demokrat diarahkan untuk Prabowo-Sandiaga Uno, partai tersebut mengizinkan lima DPD provinsi untuk mendukung bakal capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief membantah pihaknya bermain dua kaki dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Alasan Demokrat membolehkan para kadernya di sejumlah daerah mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin karena pihaknya juga memikirkan suara partai di Pileg 2019.
Advertisement
"Kan kita perlunya untuk pileg, jadi misalnya kan sudah dibicarakan juga dengan Pak Prabowo di beberapa daerah yang kita tidak, bukannya main dua kaki tapi memang misalnya kayak di NTT, di Bali, Papua kan memang di sana bukan basis Prabowo," kata Andi di kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (9/9/2018).
Menurut dia, pihaknya baru bisa disebut membangkang apabila tak mendukung Prabowo-Sandiaga di daerah yang menjadi lumbung suara.
BACA JUGA
"Kalau namanya pengkhianatan dari kita adalah kalau di basis Pak Prabowo kita enggak dukung dia. Itu baru pengkhianatan. Kita kan ada kebutuhan caleg juga untuk nyaleg jadi, flexible movement saja, gerakan yang fleksibel. Jadi masih bisa dibicarakan," imbuh dia.
Berdasarkan hitungan politik, lanjut Andi, Prabowo-Sandiaga tak akan mendapatkan suara yang signifikan wilayah di luar Jawa. Karena itu, wajar saja bila pihaknya mengizinkan Gubernur Papua yang juga Ketua DPD Papua Lukas Enembe juga mendukung Jokowi.
"Untuk sementara saat ini masih Papua ya. Sulut [Sulawesi Utara] kan masih imbang. Masih Papua karena kan kita berkepentingan juga dengan suara di Papua ya kan. Kalau kita paksakan juga Pak Prabowo kan enggak terlalu besar. Tapi kalau di Jabar (Jawa Barat) kita harus mati-matian," tukasnya.
Sedangkan Ari Arief lewat Twitternya mengatakan, pimpinan 5 DPD itu tidak akan diikutkan dalam tim pilpres Prabowo. "Prabowo dan SBY sangat berpengalaman dalam mengatasi situasi seperti ini untuk mendapatkan solusi yang cespleng. Jadi ini bukan Demokrat main dua kaki, tetapi betapa besar upaya demokrat menghargai perbedaan apalagi yang menyangkut politik identitas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks JogjaKutoarjo Jumat 19 Desember 2025
- Pelanggaran Etik ASN Bantul Naik, 25 Kasus Sepanjang 2025
- Bus KSPN Malioboro-Parangtritis Kembali Beroperasi Jumat
- SIM Keliling Sleman Hadir Akhir Pekan, Ini Jadwalnya
- OTT KPK di Banten, Kejagung Benarkan Ada Jaksa Terlibat
- KA Bandara YIA Targetkan 166.000 Penumpang Selama Nataru
- Jadwal Bus KSPN Malioboro-Pantai Baron Jumat 19 Desember
Advertisement
Advertisement





