Advertisement
Badai Jebi di Jepang Tewaskan 9 Orang
Badai Jebi menghantam Kota Nishinomiya, Selasa (4/9/2018). - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas dan lebih dari 300 lainnya luka-luka setelah badai Jebi mendarat di Jepang pada Selasa, demikian dilaporkan NHK, Rabu (5/9/2018).
Badai Jebi juga menyebabkan sekitar 3.000 orang terkatung-katung di Bandara Internasional Kansai, salah satu bandara utama di Jepang, karena salah satu landasan di bandara tersebut tergenang air karena badai tersebut.
Advertisement
Kementerian perhubungan setempat menyatakan bahwa sejumlah pesawat terendam air yang ketinggiannya mencapai mesin pesawat.
Operasi bandara tersebut dihentikan pada Selasa siang.
BACA JUGA
Sebuah kapal tanker dilaporkan terhempas angin kencang hingga menabrak jembatan yang menghubungkan bandara dengan kota Izumisano di Osaka.
Sebelas anggota awak kapal berada di kapal tersebut namun tidak ada yang luka dan telah diselamatkan.
Awak kapal tidak bisa menyalakan mesin kapal tanker tersebut sementara otoritas setempat sedang menunggu cuaca membaik untuk menarik kapal tersebut ke lokasi yang aman.
Tabrakan tersebut memutus akses jalan dan kereta ke bandara.
Akses listrik ke sebagian bangunan di terminal bandara juga terputus sedangkan sinyal telepon juga buruk.
Para calon penumpang dilaporkan mengantri di suatu toko untuk membeli makanan.
Belum bisa dipastikan kapan bandara tersebut kembali beroperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mencicipi Jaja Bendu dan Lawar Klungah, Ikon Kuliner Jembrana
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Natal, Tim Jibom Sterilisasi Gereja di Sleman
- Menkeu Purbaya Dorong Permintaan untuk Cegah Gelombang PHK
- Libur Nataru, Puskesmas Rawat Inap Bantul Siaga 24 Jam
- Lurik, Makin Dilirik Makin Menarik
- BMKG Peringatkan Hujan Lebat Nataru di Jawa hingga NTT
- Ridwan Kamil Akui Khilaf dan Sampaikan Permohonan Maaf Publik
- Kunjungan Wisata Bantul Jelang Nataru Masih Landai
Advertisement
Advertisement





