Advertisement
Korban Tewas Akibat Hujan Deras di Jepang Bertambah, Kini Menjadi 38 Orang

Advertisement
Harianjogja.com, TOKYO -Hujan deras yang melanda bagian barat dan tengah Jepang sejak Jumat (6/7/2018) membawa korban jiwa. Setidaknya ada 38 orang dilaporkan meninggal, sedangkan 50 orang hilang dan empat orang lain dalam kondisi kritis.
Dilansir melalui Reuters, media nasional NHK pada Sabtu (7/7/2018), melaporkan korban tewas bertambah menjadi 38 orang sementara 1,6 juta penduduk lainnya telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Advertisement
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan cuaca khusus di empat prefektur di sebelah barat pulau utama dan terbesar di Jepang, Pulau Honshu, terhadap bahaya bencana tanah longsor, meluapnya sungai dan angin kencang.
Di Motoyama, sebuah kota di pulau Shikoku, sekitar 600 kilometer dari ibukota Tokyo, 583 milimeter (23 inci) hujan turun sejak Jumat hingga Sabtu pagi.
Mereka mengatakan meski dinding cuaca (weather front) antara Jepang bagian timur dan barat telah berangsur hilang, ada risiko hujan lebat masih akan terus berlanjut ketika udara hangat mengalir ke arah batas transisi udara tersebut. Weather front adalah area yang mempertemukan dua massa udara yang berbeda, satu area membawa udara hangat dan area yang berlawanan membawa udara dingin.
NHK melaporkan seorang pria di bagian barat kota Hiroshima meninggal setelah jatuh dari jembatan ke sungai, sedangkan seorang pria berusia 77 tahun di kota Takashima, Prefektur Shiga tewas setelah terseret arus ke sebuah kanal ketika dia bekerja untuk menyingkirkan puing-puing.
4 orang di prefektur Ehime, Hiroshima dan Yamaguchi berada dalam kondisi kritis setelah terluka akibat tanah longsor.
Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran memerintahkan lebih dari 1,6 juta orang untuk mengosongkan rumah mereka di tengah kekhawatiran banjir dan tanah longsor susulan.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan sekitar 48.000 polisi, petugas pemadam kebakaran dan anggota Pasukan Bela Diri Jepang menangani lebih dari 100 kasus tanah longsor dan permohonan bantuan lainnya.
Cuaca ekstrim juga menghantam operasional industri di kawasan tersebut.
Kantor berita Kyodo melaporkan beberapa perusahaan menghentikan produksi karena hujan dan banjir yang mengganggu rantai distribusi dan membahayakan keselamatan pekerja.
Mitsubishi Corp. menghentikan operasi di salah satu pabriknya karena tidak bisa mendapatkan suku cadang, ujar Kyodo.
Mazda Motor Corp. turut menghentikan produksi di dua pabrik sehingga karyawan tidak perlu bepergian dalam kondisi berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement