Advertisement
Embun Es Dieng Pengaruhi Tanaman Kentang dan Bisa Terjadi di Daerah Lain

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG-Fenomena embun es yang terjadi di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, bisa terjadi di daerah lain, kata Deputi Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal. Embun es di Dieng mempengaruhi tanaman kentang.
"Kejadian embun es di Dieng bisa terjadi di pegunungan lain, tetapi tidak terlaporkan," kata Herizal usai penutupan sekolah lapang iklim tahap III yang diselenggarakan BMKG di Desa Pekunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Sabtu (7/7/2018).
Advertisement
Ia mengatakan, kejadian di Dieng terlaporkan karena ada nilai ekonominya, yakni tanaman kentang. Karena daerah lain tidak ada nilai ekonominya maka tidak terlaporkan.
Menurut dia, tanaman tertentu bisa terdampak dengan adanya embun es tersebut, antara lain tanaman kentang. "Embun es yang menempel di daun tanaman kentang, lama kelamaan bisa rapuh sehingga daun mengering," katanya.
Ia menuturkan selama musim kemarau belum habis fenomena embun es itu bisa terjadi di kawasan Dieng.
Ia menjelaskan pada musim kemarau langit lebih kering, akibatnya ketika malam hari suhu lepas semua tidak ada yang menahan sehingga terjadi percepatan pendinginan. Oleh karena itu tempat-tempat pegunungan yang daerahnya bersih dan langitnya cerah maka malam hari lebih dingin.
Ia mengatakan, di dataran tinggi Dieng fenomena itu biasa terjadi, setiap tahun pasti ada.
Petani kentang di dataran tinggi Dieng, Budiono ketika dihubungi mengatakan pada musim kemarau ini dalam dua hari terakhir telah terjadi embun es yang menempel di plastik mulsa atau tanaman kentang.
Menurut dia, embun es yang terjadi pada Jumat (6/7/2018) lebih tebal dibanding Sabtu pagi. "Memang tadi pagi juga terjadi embun es, tetapi tidak begitu tebal," katanya.
Ia mengatakan embun es bisa terjadi selama musim kemarau, tetapi tidak setiap hari bisa terjadi embun es. "Pada hari-hari tertentu saja kalau suhunya sangat dingin terjadi embun es. Kalau suhu dingin dan tidak ada angin biasanya terjadi embun es," katanya.
Menurut dia, embun es bisa merusak tanaman kentang, sedangkan terhadap tanaman wortel dan kool tidak berpengaruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement