Advertisement
“Barat Tak Pernah Berniat Bikin Perdamaian di Afrika.” Banyak Konflik Kian Banyak Uang
Advertisement
Harianjogja.com, CAPE TOWN-Negara-Negara Barat cenderung memperpanjang konflik di Afrika karena ada kepentingan dengan sumber daya benua itu. Sebagian besar pasukan Afrika "diarahkan untuk gagal" oleh penasihat militer asing.
“Negara-negara Barat melihat perang dan kekacauan Afrika yang berkepanjangan semata-mata sebagai sarana untuk mendapatkan sumber daya Afrika yang kaya,” kata Eeben Barlow, pendiri Executive Outcomes, sebuah perusahaan Afrika Selatan yang menjadi pionir penyedia tentara swasta.
Advertisement
"Selama ada konflik di mana saja, kesepakatan tertentu dapat dibikin dengan pemerintah, sehingga memungkinkan kekuatan asing mendapatkan sumber daya ini untuk digunakan sendiri," katanya kepada Russia Today yang dipublikasikan Selasa (26/6/2018).
Barlow melanjutkan, kekuatan asing dan khususnya negara-negara Barat sering memilih mendukung kelompok-kelompok bersenjata atau berbagai kekuatan yang merongrong keamanan dan kestabilan di wilayah. “Pemberontak ini dalam mengambil sumber daya, dia tidak terikat aturan pajak. Kelompok antipemerintah juga biasanya bersemangat dimanfaatkan sebagai sarana untuk "menggantikan pemerintah yang tidak sepaham dengan mereka,” kata dia.
Adapun keberadaan penasihat asing untuk pasukan pemerintah, kualitas pelatihan dan saran yang mereka berikan kepada otoritas militer Afrika, biasanya tak menyelesaikan masalah tapi justru kian membuat runyam.
"Sebagian besar pasukan Afrika sedang dipersiapkan untuk gagal oleh pasukan bersenjata asing atau penasihat asing yang mereka gunakan," kata mantan letnan kolonel Angkatan Pertahanan Afrika Selatan seperti dikutip SophieCo.
Perusahaan-perusahaan militer swasta milik asing, biasanya akan berusaha untuk terus memperpanjang konflik atau perang. “Semakin lama terjadi, semakin banyak uang yang mereka hasilkan untuk keperluan pribadi mereka sendiri," kata Barlow. “Percayalah, banyak pasukan asing di Afrika sini bukan untuk memecahkan masalah tetapi untuk memastikan masalah terus berlanjut."
Dia melanjutkan, ketika pemerintah sah negara yang terlibat konflik mencoba memakai tentara lokal, termasuk tentara bayaran untuk menghabisi kelompok teroris atau pemberontak, negara-negara Barat akan terus menyebarkan propaganda ancaman. “Sebab upaya penumpasan secara serius tidak menguntungkan buat mereka.”
“Semua konflik di dalam negeri adalah ancaman yang datang dari luar Afrika. Dan itu benar-benar menjadi bukti bagi kita bahwa Afrika yang stabil dan aman tampaknya bukan menjadi harapan banyak pihak yang berkepentingan,” kata Barlow.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Russia Today
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement