Advertisement

“Barat Tak Pernah Berniat Bikin Perdamaian di Afrika.” Banyak Konflik Kian Banyak Uang

Nugroho Nurcahyo
Kamis, 28 Juni 2018 - 23:05 WIB
Nugroho Nurcahyo
“Barat Tak Pernah Berniat Bikin Perdamaian di Afrika.” Banyak Konflik Kian Banyak Uang Reuters/Luc Gnago

Advertisement

Harianjogja.com, CAPE TOWN-Negara-Negara Barat cenderung memperpanjang konflik di Afrika karena ada kepentingan dengan sumber daya benua itu. Sebagian besar pasukan Afrika "diarahkan untuk gagal" oleh penasihat militer asing.

“Negara-negara Barat melihat perang dan kekacauan Afrika yang berkepanjangan semata-mata sebagai sarana untuk mendapatkan sumber daya Afrika yang kaya,” kata Eeben Barlow, pendiri Executive Outcomes, sebuah perusahaan Afrika Selatan yang menjadi pionir penyedia tentara swasta.

Advertisement

"Selama ada konflik di mana saja, kesepakatan tertentu dapat dibikin dengan pemerintah, sehingga memungkinkan kekuatan asing mendapatkan sumber daya ini untuk digunakan sendiri," katanya kepada Russia Today yang dipublikasikan Selasa (26/6/2018).

Barlow melanjutkan, kekuatan asing dan khususnya negara-negara Barat sering memilih mendukung kelompok-kelompok bersenjata atau berbagai kekuatan yang merongrong keamanan dan kestabilan di wilayah. “Pemberontak ini dalam mengambil sumber daya, dia tidak terikat aturan pajak. Kelompok antipemerintah juga biasanya bersemangat dimanfaatkan sebagai sarana untuk "menggantikan pemerintah yang tidak sepaham dengan mereka,” kata dia.

Adapun keberadaan penasihat asing untuk pasukan pemerintah, kualitas pelatihan dan saran yang mereka berikan kepada otoritas militer Afrika, biasanya tak menyelesaikan masalah tapi justru kian membuat runyam.

"Sebagian besar pasukan Afrika sedang dipersiapkan untuk gagal oleh pasukan bersenjata asing atau penasihat asing yang mereka gunakan," kata mantan letnan kolonel Angkatan Pertahanan Afrika Selatan seperti dikutip SophieCo.

Perusahaan-perusahaan militer swasta milik asing, biasanya akan berusaha untuk terus memperpanjang konflik atau perang. “Semakin lama terjadi, semakin banyak uang yang mereka hasilkan untuk keperluan pribadi mereka sendiri," kata Barlow. “Percayalah, banyak pasukan asing di Afrika sini bukan untuk memecahkan masalah tetapi untuk memastikan masalah terus berlanjut."

Dia melanjutkan, ketika pemerintah sah negara yang terlibat konflik mencoba memakai tentara lokal, termasuk tentara bayaran untuk menghabisi kelompok teroris atau pemberontak, negara-negara Barat akan terus menyebarkan propaganda ancaman. “Sebab upaya penumpasan secara serius tidak menguntungkan buat mereka.”

“Semua konflik di dalam negeri adalah ancaman yang datang dari luar Afrika. Dan itu benar-benar menjadi bukti bagi kita bahwa Afrika yang stabil dan aman tampaknya bukan menjadi harapan banyak pihak yang berkepentingan,” kata Barlow.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Russia Today

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Keluarga 2 Mahasiswa UGM yang Meninggal karena Kecelakaan Laut

Jogja
| Jum'at, 04 Juli 2025, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement