Advertisement
Kasudin PE DKI Blak-blakan soal Pohon Palsu

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi (Sudin PE) Jakarta Pusat, Iswandi, bicara blak-blakan soal pemasangan pohon palsu yang jadi bahan pembicaraan publik.
Dia meminta maaf karena pemasangan pohon imitasi itu kurang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemasangan di trotoar Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat itu awalnya sebagai penghias kota menjelang Lebaran dan Asian Games.
Advertisement
“Ada edaran dari Bapak Sekretaris Daerah DKI, [Saefullah] untuk menghias kota Jakarta dalam rangka Asian Games [dan] Lebaran," kata Iswandi, Jumat (1/6/2018). Iswandi mengatakan telah mendapat perintah dari tim Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk segera mencabut pohon imitasi ini.
Dia menambahkan saat ini pohon palsu tersebut telah berada di Gudang Sudin PE Jakarta Pusat. Menurutnya, inisiatif yang dilakukan Sudin PE Jakarta Pusat telah diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Akan tetapi, dia mendapatkan teguran karena inisiatif tersebut tidak terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pemprov DKI.
"[Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno berkata] Senang orang yang inovatif, kreatif, saya suka. Namun Anda kurang koordinasi. [saya bilang] Maaf Pak," ujarnya.
Iswandi mengungkapkan pohon imitasi tersebut merupakan pengadaan dari anggaran pada tahun lalu dan tidak terkait dengan lelang Asian Games senilai Rp2,2 miliar atau lelang yang berada di Dinas Kehutanan DKI Jakarta.
Adapun pemasangan dari pohon imitasi ini bersifat mobile atau berpindah-pindah dan pernah dipasang di Setu Babakan pada 2017, Jl Sudirman-MH Thamrin, pada tahun baru 2018 lalu, dan lain-lain.
Kendati demikian, Iswandi mengatakan bahwa dari 48 pohon palsu di trotoar jalan tersebut, yang menggangu pejalan kaki hanya dua, yakni di kawasan Bank Indonesia dan Hongkong Bank. Dia menilai kurang berkoordinasi dengan anak buahnya karena memasang pohon imitasi tersebut di trotoar jalan yang terbilang sempit sehingga mengganggu pejalan kaki.
"Saya kurang kontrol ke bawah sehingga itu sudah terpasang [di jalan sempit], sehingga itu lah yang masuk ke dalam media sosial," ungkapnya.
Sementara itu, walau pun sempat menjadi kontroversi, Sudin PE Jakarta Pusat menilai akan tetap menggunakan pohon palsu ini untuk memperindah perkotaan DKI. Namun, pemasangan itu dengan catatan bahwa pemasangan pohon imitasi ini tidak boleh mengganggu pengguna jalan atau dapat dipasang di taman-taman di Ibu Kota.
"Menunggu arahan dulu. Nanti pasang-pasang salah lagi. Mungkin bukan di jalan, lebih kepada di taman-taman. Kalau taman itu ada spot yang gelap, mungkin saya pasang di situ. [Akan] tetapi saya harus koordinasi dulu dengan yang punya taman, Dinas Kehutanan," imbuhnya.
Sudin PE DKI Jakarta mencatat harga setiap pohon imitasi tersebut senilai Rp8 juta per unit. Adapun saat ini Sudin PE DKI Jakarta telah memiliki sebanyak 63 pohon imitasi atau total anggaran untuk membeli barang ini mencapai Rp504 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bapanas: Beras SPHP Naik, Cabai Merah Turun
- 4 Pulau yang Disengketakan Resmi Milik Aceh, Bobby Nasution Minta Masyarakat Tidak Terhasut
- Perpusnas Merilis Sembilan Buku Bertema Kearifan Lokal untuk Warisan Masa Depan
- Fasilitas Cadangan Peringatan Dini Tsunami Sangat Penting, Ini Kata BNPB
- Pesawat Saudi Airlines yang Terima Ancaman Bom Mengangkut Jemaah Haji Indonesia
Advertisement

Lagi, Pendaki Gunung Merapi Kena Blacklist 3 Tahun di Seluruh Gunung Berstatus Taman Nasional
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- KPK Usut Komunikasi Pembelian Lahan untuk JTTS di Lampung
- Apabila Terjadi Perang Dunia III, Indonesia Masuk Dalam Daftar Negara Aman
- Kemendagri Undang Gubernur Sumut Bobby Nasution Bahas Masalah Kepemilikan Empat Pulau
- Indonesia Butuh 130.000 Sapi Impor
- KPK Panggil Stafsus Menaker Era Hanif Dhakiri
- Kemendagri Sentil Bupati Pati Sudewo, Ini Penyebabnya
- KPK Panggil 3 Pejabat Sekretariat Komisi XI DPR RI Terkait Kasus Dugaan Korupsi CSR BI
Advertisement
Advertisement