Advertisement
Bapanas: Beras SPHP Naik, Cabai Merah Turun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan, mayoritas komoditas pangan di tingkat konsumen secara rata-rata mengalami penurunan harga. Kendati begitu, masih ada sejumlah komoditas yang mengalami peningkatan harga seperti beras SPHP, kedelai biji kering impor, ikan kembung, dan daging kerbau beku impor.
BACA JUGA: Harga Beras Mahal, Padahal Stok Melimpah
Advertisement
Beras SPHP adalah beras yang disalurkan oleh pemerintah melalui Perum Bulog dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Merujuk Panel Harga Bapanas, Rabu (18/6/2025), pukul 07.43 WIB, harga beras SPHP di tingkat konsumen berada di level Rp13.000 per kilogram (kg). Angka itu meningkat 3,22% dibanding hari sebelumnya yang dibanderol sebesar Rp12.594 per kg.
Harga kedelai biji kering impor naik 1,18% menjadi Rp10.970 per kg, ikan kembung naik signifikan 4,49% menjadi Rp42.769 per kg, dan ikan tongkol naik 3,07% menjadi Rp35.183 per kg.
Kemudian Bapanas juga merekam adanya peningkatan harga untuk komoditas daging kerbau. Tercatat, harga daging kerbau beku impor naik 2,44% menjadi Rp108.000 per kg dan daging kerbau segar lokal naik signifikan 2,5% menjadi Rp144.000 per kg.
Sementara itu, harga komoditas lainnya bergerak turun. Bapanas mencatat harga garam konsumsi turun signifikan yakni 4,48% menjadi Rp11.159 per kg dan ikan bandeng turun 3,38% menjadi Rp33.210 per kg.
Berbagai jenis tepung juga bergerak turun. Di tingkat konsumen, harga tepung terigu kemasan merosot 4,46% menjadi Rp12.422 per kg dan tepung terigu curah turun 0,9% menjadi Rp9.778 per kg.
Harga Minyakita turun 1,72% menjadi Rp17.281 per liter, minyak goreng curah turun 2,59% menjadi Rp17.141 per liter, dan minyak goreng kemasan turun 1,67% menjadi Rp20.500 per liter.
Penurunan harga juga terjadi pada komoditas lainnya. Pagi ini, Bapanas melaporkan harga gula konsumsi turun tipis 0,02% menjadi Rp18.440 per kg.
Berbagai produk unggas seperti daging dan telur ayam ras juga bergerak turun. Harga telur ayam ras turun 1,2% menjadi Rp28.884 per kg dan daging ayam ras turun 0,31% menjadi Rp34.811 per kg.
Kemudian, harga cabai rawit merah turun signifikan 2,96% menjadi Rp52.103 per kg, cabai merah besar anjlok 12,45% menjadi Rp39.693 per kg, dan cabai merah keriting turun 7,59% menjadi Rp40.262 per kg.
Bapanas mencatat harga daging sapi murni turun 0,87% menjadi Rp134.291 per kg dan jagung di tingkat peternak turun 3,67% menjadi Rp5.961 per kg.
Harga bawang merah turun signifikan 8,58% menjadi Rp40.431 per kg dan bawang merah turun 2,09% dibanding hari sebelumnya, menjadi Rp39.218 per kg.
Terakhir, harga beras. Di tingkat konsumen, Bapanas mencatat harga beras premium turun 0,65% menjadi Rp15.676 per kg dan beras medium turun 0,47% menjadi Rp13.922 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Uang Rp11,8 triliun yang Disita Kejagung dari Perkara Korupsi Minyak Goreng Berasal dari 5 Korporasi Wilmar
- Bapanas: Beras SPHP Naik, Cabai Merah Turun
- 4 Pulau yang Disengketakan Resmi Milik Aceh, Bobby Nasution Minta Masyarakat Tidak Terhasut
- Perpusnas Merilis Sembilan Buku Bertema Kearifan Lokal untuk Warisan Masa Depan
- Fasilitas Cadangan Peringatan Dini Tsunami Sangat Penting, Ini Kata BNPB
Advertisement

Viral Rekaman CCTV Pencurian Sasar Kos-kosan di Klitren Jogja, Polisi Buru Pelaku
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Berpotensi Disalahgunakan, Peradi Usulkan Pasal Penyadapan di RUU KUHP Dihapus
- Diduga Terima Ancaman Bom, Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu Medan
- Dua Pulau Tanpa Nama Dekat Resort Mewah Pulau Bawah Anambas Dijual Melalui Website
- Pesawat Saudi Airlines yang Terima Ancaman Bom Mengangkut Jemaah Haji Indonesia
- Kejagung Sita Uang Rp11 Triliun dari Terdakwa Korporasi PT Wilmar Group Terkait Dugaan Korupsi CPO
- TNI Gelar Operasi di Kabupaten Yahikumo Buru Kelompok OPM
- Fasilitas Cadangan Peringatan Dini Tsunami Sangat Penting, Ini Kata BNPB
Advertisement
Advertisement