Advertisement
RAZIA GUNUNGKIDUL : Satpol PP Amankan 4 Pasangan Mesum

Advertisement
Razia Gunungkidul yang diselenggarakan kemarin mengamankan empat pasangan tak resmi.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja Gunungkidul dan DIY merazia sejumlah penginapan di Purwosari, Senin (13/7/2015). Hasilnya empat pasangan tidak resmi diamankan dalam operasi tersebut.
Advertisement
Usai kegiatan, mereka yang terjaring langsung diberikan pembinaan serta disuruh membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Dari empat pasangan diketahui tiga di antaranya telah berkeluarga, sedang satu pasangan lagi berstatus masih lajang.
Kepala Seksi Penegakan Perda Satpol PP Gunungkidul, Tri Sugiyardi mengatakan, saat ditangkap, keempat pasangan berada di dalam kamar. Sementara itu, saat dimintai keterangan, mereka tidak bisa menunjukkan bukti resmi berupa surat nikah.
“Mereka kita amankan di penginapan di Desa Girijati, Purwosari. Berhubung tak bisa menunjukan surat nikah, maka langsung dibawa petugas,” kata Tri saat dihubungi wartawan, kemarin.
Dia menjelaskan, razia dilakukan salah satunya untuk mencegah kegiatan prostitusi selama Ramadan. Selain itu, warga juga diminta untuk menghormarti bulan tersebut dengan tidak melakukan kegiatan yang menjurus ke hal yang berbau negative. “Ini juga sebagai upaya penertiban,” tuturnya.
Ada Roti & Mie Instan Kedaluwarsa
Sementara itu, di Kota Wonosari, petugas gabungan dari Polsek, Koramil dan Pemerintahan Kecamatan Wonosari mengelar razia ke sejumlah gudang makanan dan toko kelontong di Wonosari. Hasilnya petugas berhasil mengamankan sejumlah roti dan mie instan siap sedu yang telah kedaluwarsa.
Barang-barang tersebut, dijual secara bebas di toko sejumlah toko kelontong yang ada di wilayah Tegalsari, Siraman dan Wareng. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, barang-barang temuan itu langsung dibawa petugas, dan selanjutnya dimusnahkan.
Camat Wonosari Iswandoyo mengatakan, kegiatan razia ini salah satunya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat saat merayakan lebaran. Tidak dipungkiri, jelang Idulfitri permintaan makanan maupun minuman mengalami peningkatan yang signifikan. “Itulah kenapa kami adakan razia, salah satunya karena Wonosari juga sebagai sentra peredaran makan tersebut,” kata Iswandoyo kepada wartawan, kemarin.
Dia pun berharap kepada warga untuk lebih berhati-hati. Sebab momen seperti ini bisa digunakan oleh orang yang tak bertanggungjawab untuk mendapatkan keuntungan pribadi. “Saran saya, sebelum membeli warga harus teliti. Salah satunya dengan meneliti masa edar barang yang akan dibeli,” imbau mantan Camat Nglipar itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Polisi Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
- Profil Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat
Advertisement