Advertisement
PENELITIAN MAHASISWA : Santher, Ini Sabun atau Lumpur?

Advertisement
Penelitian mahasiswa UGM memanfaatkan limbah lumpur geothermal.
Harianjogja.com, SLEMAN-Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi dengan memanfaatkan limbah lumpur geothermal sebagai sabun mandi. Seperti apa?
Advertisement
Kelima mahasiswa tersebut seperti Radinda Blan Zaqina, Salma Inayatun Farida, Fariz Azwar Azri, dan Rakan Romi Arsalam merupakan mahasiswa jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM).
Lumpur geothermal yang merupakan bahan baku dari Santher ini memiliki kandungan mineral yang bermanfaat bagi kulit, yaitu silika 26,0449 ppm dan sulfur 9,9979 ppm. Silika bermanfaat membuat kulit lembut sedangkan sulfur mengandung antibakterial serta anti-jamur sehingga bisa digunakan untuk mengobat penyakit kulit seperti bekas luka, jerawat dan ketombe.
“Manfaat lain dengan adanya Santher ini bisa memajukan potensi wisata kawasan geothermal serta menciptakan produk khas yang dapat mencirikan kawasan geothermal,”papar Radinda, Senin (8/6/2015) seperti rilis yang Harianjogja.com, terima.
Radinda menuturkan pembuatan Santher menggunakan lumpur limbah geothermal dari kawah Sikidang di Dieng, Wonosobo yang telah dihilangkan kandungan ion logam yang tidak diinginkan. Lumpur ini kemudian dicampur dengan NaOh, VCO, dana aroma kemudian diaduk dan diperam selama 2 minggu. Sabun ini cukup aman karena telah melalui sejumlah pengujian, seperti EDX dan stabilitas.
“Sabun ini punya tingkat kadar air dan kadar asam lemak bebas sesuai dengan baku mutu sabun mandi di Indonesia,”katanya.
Sementara itu Rakan Romi Arsalan mengakui tantangan terbesar dalam penelitian mereka adalah membuat komposisi sabun yang tepat sehingga serbuk lumpur yang berkhasiat bisa tersebar merata dalam sabun. Selain itu, diperlukan pula pemahaman karakteristik kimia dan fisika agar membuat sabun beraroma wangi, tidak berbau belerang yang menyengat. Setelah melewati sejumlah proses sabun ini akhirnya berhasil dibuat menjadi beberapa aroma, yaitu cendana, kopi dan greentea.
“Enam bulan prosesnya dan diperoleh komposisi yang tepat berupa sabun dengan tekstur halus, busa lembut dan aroma teh hijau,”kata Rakan.
PKM-Penelitian mahasiswa UGM ini terbukti dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai paduan dalam membuat lumpur geothermal menjadi sabun. Sabun geothermal berpotensi dijadikan produk unggulan daerah wisata geothermal karena dirancang untuk menghasilkan standar proses pembuatan sabun melalui teknologi sederhana dan tepat guna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement