Advertisement
OSN 2015 : Dinas Minta Soal Digarap Serius

Advertisement
OSN 2015, Disdik Kota Jogja meminta persiapan OSN lebih serius agar tidak lagi ditemukan soal rusak atau tak jelas.
Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar mempersiapkan soal Olimpiade Sains Nasional (OSN)SMA dengan lebih serius. Pasalnya, pada pelaksanaan OSN SMA tingkat kota Rabu (11/2/2015) lalu, ditemukan soal tidak jelas pada mata pelajaran geografi dan fisika.
Advertisement
Soal geografi nomor 58 tidak disertai dengan pertanyaan namun ada lima pilihan jawaban. Dalam soal tersebut terdapat tiga kotak yang masing-masing tertulis kelahiran 2.000.000 jiwa, kematian 400.000 jiwa dan total populasi 800.000 jiwa. Tanpa disertai petunjuk pertanyaan yang jelas, lima pilihan jawaban dari A sampai E terpampang di bawah kotak. Ada poin diketahui, ada pilihan jawaban, namun tidak ada poin yang ditanyakan.
Sementara untuk soal fisika, dari tujuh soal esai yang diajukan, tiga soal juga dinilai rancu. Ada gambar yang salah dan tidak sesuai dengan master soal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kesalahan soal membuat proses olimpiade menjadi terhambat.
“Kami [Disdik] sudah langsung lapor ke Direktorat Jenderal P-SMA [Pembinaan Sekolah Menengah Atas], juga kepada provinsi. Harapan saya, soalnya digarap yang benar mengacu pada kaedah soal yang benar,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Kota Jogja, Suhartati, Jumat (20/2/2012). Hal itu menurutnya perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian pada siswa.
Siswa yang lolos OSN tingkat kota akan mengikuti OSN tingkat provinsi sebelum bulan Mei mendatang. Suhartati meminta agar kesalahan yang sama tidak terjadi pada OSN tingkat provinsi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Baskara Aji, menghimbau agar peserta maupun pengawas OSN dapat memberi masukan pada panitia OSN. “Panitia bisa mengkaji lagi apakah soal yang tidak jelas dapat dianulir, semua jawaban dianggap benar atau dianggap tidak ada,” tutur Aji.
Jika terdapat kesalahan soal, lanjutnya, dapat menjadi evaluasi untuk melaksanakan OSN di tingkat provinsi. Proses penyusunan soal dapat lebih diperketat lagi terutama pada tahap koreksi soal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Mulai Jam 10.00 WIB, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Waspada! Covid-19 Singapura Melonjak hingga 22.000 Kasus di Jelang Akhir Tahun
- Usai Korut, Korsel Luncurkan Satelit Mata-mata yang Pertama
- Pembangunan Infrastruktur Dasar IKN Capai 60 Persen
- Gempa Bumi Terkini Magnitudo 5,0 Guncang Maluku, BMKG: Dipicu Sesar Seram Utara
- Harga Pangan Hari Ini: Beras, Bawang, Cabai Naik
- Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Memprioritaskan Pelaku UMKM
- Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, Luncurkan Abu Vulkanik 1,5 Kilometer
Advertisement
Advertisement