Advertisement

GEDHADHE DAB : Gara-gara Alarm

Jum'at, 07 Juni 2013 - 13:23 WIB
Maya Herawati
GEDHADHE DAB : Gara-gara Alarm

Advertisement

[caption id="attachment_413430" align="alignleft" width="365"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/07/gedhadhe-dab-gara-gara-alarm-413429/gdd-ilustrasi-hengky-irawan-6" rel="attachment wp-att-413430">http://images.harianjogja.com/2013/06/GDD-ilustrasi-Hengky-Irawan-365x310.jpg" alt="" width="365" height="310" /> Gambar Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan[/caption]

Lady Cempluk adalah seorang mahasiswi yang taat menjalankan ibadah agama, termasuk berpuasa. Ceritanya, Cempluk hendak puasa sunnah di hari Kamis. Malam sebelumnya, sesudah mengikuti acara di kampus sampai larut malam, Cempluk pun meminta ibunya menyiapkan sahur untuk besok.

Advertisement

“Bu, besok kulo puasa, takseh wonten lauk kan?”, tanya Cempluk pada Jeng Janeth, ibunya.

“Iyo nduk, kae wes ibu siapke. Sahur dewe ya?”, jawab Janeth.

Cempluk pun beranjak ke kamar dan tak lupa nyetel alarm jam tiga dini hari agar bisa bangun. Alarm Cempluk pun berbunyi jam tiga, namun karena saking capek habis berkegiatan di kampus seharian, Cempluk cuma ngolat-ngolet ngunjukke selimutnya dan tambah angler.

“Waduh, suara bayi neng ndi kae?” batin Janeth yang mendengar suara bayi oek-oek. “Pak...pak...kok ono suara bayi kae neng ndi?” ujar Janeth sambil ngoglek-ngoglek Mas Behi, suaminya.

“Jangan-jangan ono bayi dibuang wong tuane pak,” duga Janeth tambah deg-degan.

Mas behi yang juga mendengar suara tangis yang semakin kencang juga tambah penasaran.

“Yawes, ayo diluru bu suara kuwi soko ndi,” ungkap Mas Behi.

Mereka pun langsung menuju teras rumah, namun tak menemukan arah suara tersebut. Akhirnya mereka mencari ke samping rumah, namun gak ketemu juga.

“Bu, suarane kok soko kamare Cempluk,” ujar Mas Behi kaget. “Yawes, ayo digugah bocahe pak”, jawab janeth.

“Nduk, Cempluk, tangi nduk. Ono bayi dibuang wong tuane,” teriak Janeth sambil nggedor pintu.

Cempluk pun bangun gragapan karena kaget. “Bayi nopo tho bu, niki lho suara alarm ponsel kulo,” jawab cempluk sambil pringas-pringis.

“Oalah nduk, tak kiro ono bayi dibuang. Biasane alarmmu gak kuwi bunyine je,” ujar Janeth.

Rengganis DP,
Mlati Sleman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Muncul Poster Ancaman Siksa Kubur bagi Pembuang Sampah Sembarangan, Ini Penjelasan DLH Bantul

Bantul
| Kamis, 25 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement