Advertisement
Basarnas Fokus Pencarian Korban, Bukan Mencari CVR
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berbincang dengan Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi, di sela-sela konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT 610 di Crisis Center, Jakarta, Senin (5/11/2018). - JIBI/Felix Jody Kinarwan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi menjelaskan fokus tugas timnya adalah pencarian dan pertolongan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610/PK-LQP. Bagian black box alias kotak hitam yang belum ditemukan bukan menjadi fokus pencarian Basarnas.
Syaugi menjelaskan, pada 10 hari sebelumnya, Basarnas hanya membantu Komite Nasional Keselamatan Transportasi dalam proses penyelaman.
Advertisement
“Soal CVR (cockpit voice recorder) itu adalah kewenangan dari KNKT. Kita hanya membantu, tugas utama tim SAR gabungan adalah mengevakuasi korban,” ujarnya di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Rabu (7/11/2018).
“Sering saya sampaikan, karena kita sudah di situ kapal sudah dijangkar, penyelam sudah di situ semua masa enggak kita angkat sekalian? Jadi polanya seperti itu, utama kita mencari korban, kalau itu sudah tidak ada lagi ya kita tutup. Tapi untuk CVR itu kewenangan KNKT dan BPPT, mereka memang meminta bantuan tim penyelam, kami dukung,” tambahnya.
Selain itu, alat yang digunakan untuk mencari sinyal dari black box itu sendiri dimiliki oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan KNKT.
“Jadi alat-alat itu adalah punyanya KNKT dan BPPT bukan di Basarnas. Kita mendukung penyelam-penyelam. Bukan tim Basarnas tugasnya mencari itu [CVR},” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Basarnas menambah waktu evakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Setelah melakukan proses pencarian dan pertolongan korban selama 10 hari, Basarnas menambah 3 hari lagi untuk melakukan penyisiran di dasar laut dan di pinggir pantai guna mencari jasad korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
- Gempa 7,6 Hentikan Layanan Tohoku Shinkansen di Jepang
- Bareskrim Telusuri Penyelidikan Kayu Gelondongan Garoga di Sumut
- Prabowo Perintahkan Listrik Sumatera-Aceh Menyala dan Jalan Terhubung
Advertisement
Simulasi Tanggap Darurat Bencana Perkuat Kesiapsiagaan DIY
Advertisement
Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara
Advertisement
Berita Populer
- Jangan Langsung Rapikan Tempat Tidur Jika Ingin Kurangi Tungau Debu
- Xanana Gusmao Bahas Stabilitas ASEAN Saat Bertemu Sri Sultan di Jogja
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
- Penanganan Korupsi DIY Dinilai Belum Optimal
- Baciro Perkuat Pengolahan Sampah Berbasis Warga lewat Mas Jos
- Dishub Bantul Siapkan Pengawasan Nataru di Jembatan Kabanaran
- Treasure Bay Bintan Jadi Destinasi Wisata Terbaik di WIA 2025
Advertisement
Advertisement



