Advertisement
Ini Isi Curhatan SBY, Soal Sering Di-Bully Netizen
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Melalui akun media sosial Twitter mantan Presiden SBY mengungkapkan curhatan hatinya karena kerap di-bully netizen.
SBY, Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, mengakui kerap dirisak karena mengkritik pemerintah, sehingga membuat keluarganya bersedih hati.
Advertisement
Susilo Bambang Yudhoyono, yang baru merayakan ulang tahun ke-69 pada Minggu (9/9/2018) akhir pekan lalu itu menuturkan, sebagai pentolan partai politik, sering memublikasikan pemikirannya terhadap beragam persoalan.
Tapi, SBY menyadari komentar-komentarnya melalui akun media sosial Twitter tersebut sering mengundang reaksi negatif, bahkan di-bully warganet maupun publik.
Hal itulah yang diungkapkan SBY dalam ”curhatnya” di Twitter, Rabu (12/9/2018).
”Diiringi rasa syukur, saya ucapkan terima kasih kepada para sahabat yang memberikan selamat, pesan dan harapan, atas ultah saya pada9 September 2018. Dari ratusan ribu pesan yangg saya terima, intinya ada tiga. Ucapan selamat; terima kasih 10 tahun kepemimpinan saya, dan ’SBY Jangan Diam Saja’,” tulisnya.
Untuk publik yang mengirimkan pesan agar dirinya tak tinggal diam, SBY mengakui sebenarnya terus berpikir dan berkontribusi agar Indonesia semakin maju. Salah satunya adalah, menyampaikan pandangannya kepada negara dan pemerintah baik dalam pidato maupun media sosial.
SBY menegaskan, dirinya konsisten mendukung kebijakan dan tindakan pemerintah yang tepat dan prorakyat.
Tapi, kata dia, dirinya juga tetap menyampaikan kritik dan saran kalau yang terjadi dalam pemerintahan dan negara adalah hal sebaliknya.
SBY juga memaklumi, setiap pernyataannya itu selalu menimbulkan pro dan kontra. Bahkan, ada pula pihak yang marah.
”Memang keluarga dan para sahabat saya sering tidak tega kalau saya ’di-bully' habis, gara-gara pandangan dan saran saya kepada pemerintah. Namun, itulah demokrasi,” tukasnya.
SBY mengakui, tidak etis sebagai mantan presiden untuk setiap hari berbicara, apalagi kalau bikin gaduh. Ia menegaskan, hal itu bukanlah karakternya.
”Seringkali diam itu emas. Nah, sebagai pemimpin partai politik, dalam keadaan tertentu, saya mesti berbicara secara terukur dan konstruktif. Ingat, speak is silver. Dalam kampanye Pemilu 2019 ini, izinkan saya untuk lebih sering berbicara, agar rakyat tahu apa yang akan Demokrat lakukan jika kelak dapat amanah,” pintanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Akan Pasang Foto SBY di Istana Presiden Baru
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Korlantas Siapkan Rekayasa Antisipasi 70 Juta Kendaraan Mudik Lebaran 2024
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
- Penjelasan Pakar Terkait Keamanan Beragam Jenis Air Minum dalam Kemasan
Advertisement
Advertisement